Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 13 November 2024
home global news detail berita

Krisis Ekonomi dan Perang Gaza Warnai Pemungutan Suara di Yordania

nabil Selasa, 10 September 2024 - 05:00 WIB
Krisis Ekonomi dan Perang Gaza Warnai Pemungutan Suara di Yordania
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Rakyat Yordania akan menggunakan hak pilih mereka pada hari Selasa untuk memilih parlemen baru. Pemilihan ini berlangsung di tengah keprihatinan luas atas perekonomian yang lesu dan perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Hanya dua hari menjelang pemungutan suara, sebuah insiden kekerasan langka terjadi. Seorang warga Yordania menewaskan tiga penjaga keamanan Israel di perbatasan antara Yordania dan Tepi Barat yang diduduki.

Pemilu kali ini, yang diadakan setiap empat tahun sekali, merupakan yang pertama di bawah undang-undang baru yang disahkan pada Januari 2022. UU tersebut menambah jumlah kursi di parlemen, menyediakan lebih banyak kursi untuk perempuan, dan menurunkan batas usia minimal untuk calon anggota parlemen.

Para calon yang bertarung dalam pemilu ini termasuk perwakilan suku-suku besar Yordania, kelompok tengah, dan pendukung pemerintah. Selain itu, ada juga calon independen, kelompok kiri, dan anggota Front Aksi Islam (IAF), sayap politik Ikhwanul Muslimin yang merupakan partai oposisi terbesar.

Di sebuah pasar ramai di pusat Amman, dimana poster-poster kampanye terpampang, warga setempat mengungkapkan pendapat beragam tentang partisipasi mereka dalam pemilu.

"Pemilu itu penting dan vital. Ini adalah kesempatan kita untuk menyuarakan pendapat dan memilih siapa yang mewakili kita di parlemen, meskipun dalam hati kita ragu akan ada perubahan signifikan," ujar Issa Ahmed, pensiunan berusia 65 tahun.

Krisis dan Perang Tanpa Akhir
Ahmed adalah salah satu dari lebih dari 5,1 juta orang yang terdaftar untuk memilih di negara berpenduduk 11,5 juta jiwa ini, menurut komisi pemilihan.

"Negara kita, sayangnya, dikelilingi oleh serangkaian krisis dan perang tanpa akhir," katanya kepada media.

Serangan militer Israel yang mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah membuat marah banyak pemilih Yordania, sekitar setengah dari mereka keturunan Palestina.

"Apa yang terjadi di Gaza, pembunuhan setiap hari, kehancuran dan tragedi yang disiarkan setiap hari di televisi, membuat kita merasa sakit, tidak berdaya, terhina dan terdegradasi. Ini membuat kita melupakan pemilu dan segala yang terjadi di sekitar kita," kata Omar Mohammed, seorang pegawai negeri berusia 43 tahun.

"Saya merasa getir. Saya belum yakin apakah saya akan memilih dalam pemilu ini," tambahnya.

Yordania mengumumkan pada hari Minggu bahwa salah satu warganya, Maher Diab al-Jazi, adalah pengemudi truk yang menembak tiga penjaga keamanan Israel di Jembatan Raja Hussein yang menuju ke Tepi Barat, juga dikenal sebagai penyeberangan Jembatan Allenby.

Kementerian Dalam Negeri Yordania, mengutip penyelidikan awal, mengatakan dia bertindak sendirian.

Perang di Gaza, dan meningkatnya kerusuhan di Tepi Barat, telah menjadi fokus utama bagi beberapa kandidat yang berkampanye dalam pemilu Yordania.

"Perang Gaza dan masalah Palestina menempati tempat utama dalam pemilu Yordania, karena semua mata dan pikiran tertuju pada Gaza dan Palestina serta pembantaian yang terjadi di sana terhadap rakyat Palestina," kata Saleh Armouti, mantan anggota parlemen dan calon saat ini untuk IAF, kepada media.

"Pemilu... tidak boleh ditunda dan mereka melayani kepentingan Palestina dan kawasan, tetapi saya juga khawatir akan ada beberapa penolakan untuk memilih karena peristiwa-peristiwa ini," tambahnya.

Meskipun ada tenda-tenda putih yang biasa terkait dengan kampanye pemilu -- tempat kopi, mansaf (hidangan populer Yordania), dan kunafa (makanan penutup keju) disajikan -- lebih sedikit orang yang hadir dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Penurunan Pariwisata
Perang yang berkepanjangan di Gaza juga secara signifikan mempengaruhi pariwisata di Yordania, sektor yang menyumbang sekitar 14 persen terhadap produk domestik bruto negara.

Hal ini telah menyebabkan penurunan pendapatan di negara dimana utang publik mendekati $50 miliar dan pengangguran mencapai 21 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Perekonomian sangat bergantung pada bantuan luar negeri, terutama dari Amerika Serikat dan Dana Moneter Internasional.

Oraib Rantawi, seorang analis dan kepala Al Quds Center for Political Studies yang berbasis di Amman, percaya bahwa sebagian masyarakat Yordania "berpikir bahwa apa yang terjadi di Gaza lebih penting untuk diikuti, dan oleh karena itu kurang memperhatikan pemilu dan mungkin tidak berpartisipasi".

Dia memperkirakan bahwa kelompok-kelompok politik yang telah vokal tentang Gaza akan mendapat manfaat dari posisi mereka, "tetapi tidak sampai tingkat yang menimbulkan kekhawatiran seperti yang ditakutkan beberapa pihak".

"Peningkatan status dan representasi parlemen kekuatan-kekuatan ini akan moderat," katanya kepada media.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 13 November 2024
Imsak
03:56
Shubuh
04:06
Dhuhur
11:40
Ashar
15:01
Maghrib
17:52
Isya
19:05
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan