LANGIT7.ID-, Surabaya- - Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, Jurusan Matematika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) merancang aplikasi pembelajaran matematika berbasis augmented reality atau AR.
Aplikasi tersebut bernama Ruang-Ruang Petualangan (RRP) yang diujicoba sekaligus diluncurkan di SMPN 1 Surabaya bulan lalu.
Inovasi tersebut lahir dari tangan mahasiswa; Hadyan ihtifazhuddin, Binti Nur Hidayah, Bunga Cahyaning Atie, Afina Aulia Purnamaningtyas, Altafia Ainur Roihana, Heni Zulatifah, dan Delvi Yurvila Nada.
Ketua tim, Hadyan Ihtifazhuddin menuturkan, RPP lahir dari keresahan mereka terhadap posisi matematika yang semakin kurang disenangi siswa.
Baca juga:
Luncurkan Program MLB, Kemenag dan Baznas Beri Bantuan 1.000 Madrasah Swasta “Pengalaman pribadi kami waktu menjalani PPL, kalau sudah masuk pelajaran matematika siswa bawaannya males. Mungkin karena mereka (siswa) merasa sulit memahami pelajaran yang sarat akan perhitungan dan rumus,” ucapnya.
Atas dasar itulah, dalam proyek kepemimpinan di PPG UNESA, mereka merancang media pembelajaran matematika berbasis augmented reality. Aplikasi tersebut mengintegrasikan materi pelajaran matematika, khususnya pelajaran bangun ruang dengan sejumlah ikon Kota Pahlawan.
Bangunan ikon Surabaya tersebut direpresentasikan atau diproyeksikan ke dalam bentuk objek maya tiga dimensi (3D). Sehingga objek bangunan yang ditampilkan ke dalam aplikasi menyerupai aslinya. Tidak hanya itu, di dalamnya juga terdapat materi bangun ruang yang dikemas dalam bentuk petualangan.
“Aplikasi ini memungkinkan para siswa mudah memahami materi bangun ruang dengan cara berpetualang secara virtual mulai dari Tugu Pahlawan hingga Bambu Runcing. Setiap titik ada konten bangun ruang yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,” beber Hadyan.
Binti Nur Hidayah, anggota tim, melanjutkan, dalam media pembelajaran ini, siswa melakukan penjelajahan sembari belajar. Misalnya belajar tentang tabung dari bangunan Bambu Runcing, limas pada bentuk bangunan Museum WR Soepratman, belajar tentang kerucut dari Kubah Masjid Al-Akbar.
Selanjutnya, belajar tentang lingkaran pada bollard (bola beton pembatas jalan di trotoar), balok dari bangunan Pakuwon Mall, dan belajar tentang kubus dari bentuk miniatur ka'bah Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).
"Pendekatan kami yaitu menghadirkan pelajaran matematika yang sesuai dengan keseharian siswa. Dengan begitu, pembelajaran matematika jadi lebih mudah dipahami dan lebih menarik. Kami juga ingin menanamkan kepada siswa bahwa matematika itu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dan bisa dinikmati," ucapnya.
Delvi Yurvila Nada menambahkan, RRP tersebut dikembangkan sejak awal Juni lalu dan digunakan sekaligus peluncuran di SMPN 1 Surabaya. Inovasi media pembelajaran ini diharapkan bisa membantu para guru di sekolah, khususnya dalam membelajarkan matematika dengan mudah dan bermakna kepada para siswanya.
Aplikasi RRP berbasis Android yang bisa digunakan para guru secara gratis tersebut akan terus dikembangkan. Sementara bisa didownload melalui website,
https://bit.ly/RRPPKPPGPrajab2023gel2.
“Kami harap bisa digunakan di sekolah-sekolah. Karena itu kami akan sosialisasi dan terus melakukan pengembangan, termasuk proses agar bisa didownload melalui Play Store,” ucap Delvi.
Inovasi ini disambut baik pihak sekolah. Kepala SMPN 1 Surabaya, Eko Widayani mengapresiasi media pembelajaran inovatif tersebut. Menurutnya, baru pertama kali ada aplikasi tentang matematika yang diintegrasikan dengan lingkungan sekitar.
“Semoga aplikasi ini semakin memotivasi siswa untuk lebih tertarik mempelajari matematika. Semoga, teknologi serupa dapat diintegrasikan ke pembelajaran mata pelajaran lainnya di masa mendatang,” ucapnya.
(ori)