LANGIT7.ID-, Jakarta- - Iran dengan tegas menolak laporan tentang transfer senjata sebagai "propaganda kotor" untuk menutupi dukungan militer Barat kepada Israel. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyatakan hal ini pada Selasa melalui unggahan di media sosial. Pernyataan tersebut muncul setelah negara-negara Barat mengancam akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran terkait isu ini.
"Penyebaran laporan palsu tentang transfer senjata Iran ke beberapa negara hanyalah propaganda kotor untuk menutupi dukungan senjata ilegal besar-besaran dari Amerika Serikat dan beberapa negara Barat terhadap genosida di Gaza," tegas Kanaani tanpa menyebutkan sanksi baru tersebut.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada Selasa menyatakan bahwa Rusia telah menerima rudal balistik dari Iran dan kemungkinan akan menggunakannya di Ukraina dalam beberapa minggu ke depan. Blinken memperingatkan bahwa kerja sama antara Moskow dan Tehran mengancam keamanan Eropa yang lebih luas.
Bersama dengan Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris menyatakan akan menerapkan sanksi baru terhadap Iran, termasuk tindakan terhadap maskapai penerbangan nasional Iran Air.
Kanaani menambahkan, "Beberapa negara Barat menampilkan diri sebagai pembela hak asasi manusia dan mendukung penerapan konvensi dan perjanjian internasional, namun mengirimkan berbagai jenis senjata untuk mendukung kejahatan perang rezim Zionis (Israel)."
Iran sudah menjadi salah satu negara yang paling banyak dikenai sanksi di dunia. Beberapa ahli mempertanyakan dampak sanksi ekonomi tambahan yang mungkin lebih merugikan kelas menengah daripada para pemimpin negara tersebut.
(lam)