LANGIT7.ID-, Jakarta- - Sulawesi Tengah menjadi saksi sejarah baru dalam industri otomotif Indonesia. Sabtu lalu, di jantung Kabupaten Morowali, sebuah fasilitas revolusioner membuka pintunya - pabrik baterai kendaraan listrik (EV) pertama di negeri ini yang mengutamakan kelestarian lingkungan.
Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, hadir memimpin peresmian pabrik yang menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. "Ini bukan sekadar pabrik, tapi simbol komitmen kita terhadap masa depan yang lebih hijau," ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Selasa (17/9/2024).
Pabrik ini, yang berlokasi di Kawasan Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE), mengusung teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk mengolah bijih nikel menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) - bahan kunci dalam produksi baterai EV. Yang membuat fasilitas ini istimewa adalah penggunaan 100% energi terbarukan dalam operasionalnya, memanfaatkan tenaga air dan surya.
Dengan kapasitas produksi 120.000 MT MHP per tahun, pabrik ini diproyeksikan akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global industri kendaraan listrik. "Kita tidak hanya bicara tentang produksi, tapi juga inovasi dan keberlanjutan," tambah Airlangga.
NEMIE sendiri baru saja mendapatkan Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) bulan lalu, memberikan kepastian hukum yang diperlukan investor. Keunikan lainnya, kawasan ini menggunakan alat berat berbasis listrik, sejalan dengan visi zero emission.
Airlangga menekankan pentingnya kolaborasi dengan TNI/Polri untuk mengamankan aset nasional ini. "Ini bukan proyek biasa, tapi Proyek Strategis Nasional yang akan mengakselerasi transisi energi kita," jelasnya.
Dampak ekonomi dari hilirisasi nikel sudah terlihat jelas. Nilai ekspor produk turunan nikel melonjak dari 4,3 miliar dolar AS pada 2017 menjadi 34,44 miliar dolar AS di 2023. Hingga pertengahan 2024, investasi di sektor ini telah mencapai 30 miliar dolar AS.
Dengan potensi untuk menyuplai baterai EV sebesar 210 GWh per tahun, Indonesia siap menjadi pemain kunci dalam revolusi mobilitas global. Pabrik baru ini bukan hanya tentang produksi baterai, tapi juga tentang membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
(lam)