Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 12 Desember 2024
home global news detail berita

Lebih dari 200 Orang Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Myanmar

lusi mahgriefie Selasa, 17 September 2024 - 22:00 WIB
Lebih dari 200 Orang Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Myanmar
Wilayah Naypyidaw termasuk yang paling parah terkena dampak Topan Yagi menyebabkan lebih dari 600.000 hektar tanaman hancur. Foto: bbc.com
langit7-Myanmar,- - Jumlah orang di Myanmar yang tewas akibat banjir dan tanah longsor sebagai efek Topan Yagi, meningkat menjadi lebih dari 220 orang. Dan hampir dari 80 orang lainnya masih belum ditemukan hingga kini.

Badai tersebut melanda Vietnam utara, Laos, Thailand dan Myanmar pada awal September dan sejauh ini telah menewaskan lebih dari 500 orang di seluruh wilayah tersebut, menurut angka resmi.

Akibat dari badai ini memicu banjir besar dan tanah longsor di Myanmar, menyebabkan sedikitnya 226 orang tewas dan seluruh desa hancur. Seperti dilansir dari bbc.com, Selasa (17/9/2024).

Lebih dari 200 Orang Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Myanmar
Akibat hujan deras, banjir merendam hamper seluruh desa. Ini terjadi di wilayah Bago di selatan. Foto: bbc.com

Dengan ratusan ribu hektar tanaman hancur, PBB juga memperingatkan bahwa lebih dari setengah juta orang di negara yang dilanda perang ini sangat membutuhkan makanan serta air minum, tempat tinggal, dan pakaian.

PBB mengatakan, kehancuran akibat badai tersebut terjadi di sembilan negara bagian dan wilayah, termasuk ibu kota negara itu, Naypyidaw di pedalaman, serta Mandalay di utara, Magway di barat, dan Bago di selatan wilayah yang terletak di sepanjang Sungai Irrawady, sungai terbesar di Myanmar.

Wilayah lain yang juga terkena dampak adalah Negara Bagian Shan di timur laut, dan negara bagian Mon, Kayah dan Kayin, yang terletak di selatan.

Perang saudara telah melanda negara itu sejak awal tahun 2021, ketika tentara mengambil alih kekuasaan setelah menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis.

Sejak itu ribuan orang terbunuh dan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka ketika berbagai kelompok perlawanan bersenjata melawan junta militer yang berkuasa.

Baca juga:Gurun Gurun Antara Mekkah-Madinah Berubah Hijau dan Indah, Tapi Banyak Yang Memberi Arti Lain

Dalam setahun terakhir ini, tentara telah kehilangan kendali atas sebagian besar negara, sehingga menciptakan pemerintahan yang tidak stabil.

Hal ini, ditambah dengan buruknya komunikasi di daerah terpencil, menyebabkan lambatnya penyampaian informasi mengenai korban jiwa.

PBB mengatakan, banjir tersebut termasuk yang terburuk dalam sejarah Myanmar baru-baru ini. Badan tanggap bencana memperkirakan sekira 630.000 orang terkena dampak banjir dengan jalan-jalan yang tersumbat, jembatan rusak dan jalur komunikasi terputus, yang semuanya sangat menghambat upaya bantuan.

Berbagai badan yang menyalurkan antuan juga memiliki sedikit atau bahkan tidak punya akses sama sekali ke banyak wilayah di negara tersebut, termasuk Negara Bagian Shan, salah satu negara bagian yang paling parah terkena dampak banjir, yang kini sebagian besar dikendalikan oleh tentara pemberontak.

Seorang sukarelawan penyelamat di bagian selatan negara bagian tersebut mengatakan kepada BBC Burma bahwa seluruh rumah telah terkubur tanah longsor.

“Kami telah mengumpulkan lebih dari 100 jenazah sejauh ini, termasuk anak-anak dan orang lanjut usia. Kami masih mencari lebih dari 200 jenazah lainnya,” tambahnya.

“Banjir ini adalah yang terburuk yang pernah saya lihat dalam hidup saya,” kata seorang warga di sebelah timur Negara Bagian Shan.

Situasinya sama mengerikannya, 500 mil jauhnya, di tenggara: “Masyarakat sangat membutuhkan makanan,” Khon Matia, seorang pejabat senior di Negara Bagian Kayin (sebelumnya Negara Bagian Karen) yang dikuasai pemberontak mengatakan kepada BBC Burma.

Sementara di Thailand, Topan Yagi juga menyebabkan 10 orang meninggal dunia.

Lalu di Vietnam, jumlah korban tewas mencapai 292 orang, dengan 38 orang hilang. Lebih dari 230.000 rumah rusak, 280.000 hektar tanaman hancur dan pusat-pusat manufaktur utama rusak berat, menurut pihak berwenang

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 12 Desember 2024
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:50
Ashar
15:16
Maghrib
18:04
Isya
19:19
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan