LANGIT7.ID-, Jakarta- - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa mengecam PBB atas ketidakaktifannya di Gaza. Dia menuduh Israel mengubah wilayah Palestina itu menjadi "kuburan terbesar anak-anak dan wanita di dunia".
Erdogan juga mendukung Lebanon, yang menjadi sasaran serangan Israel terhadap Hizbullah. Dia mengkritik pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menyeret kawasan Timur Tengah lebih dalam ke arah perang.
"Bukan hanya anak-anak, tapi sistem PBB juga sekarat di Gaza," kata Erdogan dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York.
"Kebenaran dan nilai-nilai yang diklaim Barat untuk dipertahankan sedang mati... Saya bertanya terus terang: Hai organisasi hak asasi manusia, bukankah mereka yang ada di Gaza dan Tepi Barat juga manusia?"
Erdogan mengkritik Dewan Keamanan PBB yang gagal menghentikan pertempuran. Dia berulang kali mengatakan "dunia lebih besar dari lima", merujuk pada lima anggota tetap Dewan Keamanan, termasuk sekutu terkuat Israel yaitu Amerika Serikat.
"Dewan Keamanan PBB, apa lagi yang kalian tunggu untuk mencegah genosida di Gaza dan mengatakan 'hentikan' kekejaman dan kebiadaban ini?" tanyanya.
Sebagai kritikus vokal terhadap ofensif Israel di Gaza, Erdogan mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan "Netanyahu dan jaringan pembunuhnya". Dia membandingkan perdana menteri Israel itu dengan Adolf Hitler dari Nazi Jerman.
"Sama seperti Hitler dihentikan oleh aliansi kemanusiaan 70 tahun lalu, Netanyahu dan jaringan pembunuhnya harus dihentikan oleh 'aliansi kemanusiaan'," ujarnya.
Mengenai gelombang terbaru serangan mematikan Israel ke Lebanon, pemimpin Turki itu berkata: "Apa lagi yang kalian tunggu untuk menghentikan jaringan pembantaian yang membahayakan nyawa warga negaranya sendiri bersama rakyat Palestina dan menyeret seluruh kawasan ke dalam perang demi prospek politiknya?"
Erdogan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, di mana pihak berwenang mengatakan operasi Israel telah menewaskan setidaknya 41.467 orang, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel yang mengakibatkan 1.215 orang tewas.
"Gencatan senjata segera dan permanen harus dicapai, pertukaran sandera-tahanan harus dilakukan, dan bantuan kemanusiaan harus dikirimkan ke Gaza tanpa hambatan dan tanpa gangguan," katanya.
(lam)