LANGIT7.ID-, Kudus- - Gelaran MilkLife Soccer Challenge - Kudus Series 3 2024 yang berlangsung di Supersoccer Arena, Rendeng Kudus, telah usai dengan sukses luar biasa. Turnamen sepak bola putri tingkat sekolah dasar ini mencatat rekor partisipasi dengan 1.886 siswi dari 116 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari Kudus dan kota-kota sekitarnya seperti Rembang, Pati, Jepara dan Demak. Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge - Kudus Series 2 2024 yang diikuti oleh 1.050 peserta dari 62 MI dan SD pada Juni lalu.
Meningkatnya antusiasme dari para peserta membuat penyelenggara menerapkan sistem turnamen 64 tim untuk pertama kalinya. Sistem ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas para peserta yang bertanding. Setiap kelompok usia berisikan 64 tim terbaik yang berasal dari 32 tim yang sudah pernah ikut serta dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge seri sebelumnya, dan 32 tim yang lolos babak kualifikasi.
Dalam kategori usia 10 tahun, SDN Jambean 02 Pati berhasil menyabet gelar juara setelah mengalahkan SD Muhammadiyah Birrul Walidain A di partai final dengan skor 3-1. Pertandingan final berlangsung seru dan menegangkan. SD Muhammadiyah Birrul Walidain A sempat unggul lebih dulu melalui gol cepat Devina Evelyn Utomo di awal pertandingan. Namun, SDN Jambean 02 Pati berhasil membalikkan keadaan berkat hat-trick dari Hafiza Khaira Lubna Lista. Sementara itu, SD 1 Barongan dan SDN 1 Rendeng harus puas sebagai semifinalis.
Prestasi individu di kategori ini diraih oleh Hafiza Khaira Lubna Lista dari SDN Jambean 02 Pati yang menjadi top scorer dengan torehan luar biasa 47 gol sepanjang turnamen. Hafiza berhasil mempertahankan gelar pencetak gol terbanyak yang telah diraihnya sejak Seri 1 Kudus 2024. "Tadi awalnya deg-degan karena kami sempat ketinggalan di menit awal banget. Aku mengira malah akan kalah. Tapi alhamdulillah ini hasil latihan terus dan dukungan sekolah serta doa orang tua, kami bisa bangkit karena pelan-pelan nambah gol terus. Ini bukti kalau kita tidak boleh menyerah pasti ada hasil," ucap Hafiza, mengomentari performa timnya di final, Sabtu (28/9/2024).
Devina Evelyn Utomo dari SD Muhammadiyah Birrul Walidain A meraih penghargaan sebagai pemain terbaik, sementara Shabrina Lutfhi Argiyanti dari SDN 1 Rendeng dinobatkan sebagai kiper terbaik di kategori usia 10 tahun. SD 1 Barongan mendapat apresiasi khusus sebagai tim fairplay.
Beralih ke kategori usia 12 tahun, SDUT Bumi Kartini Jepara berhasil mempertahankan gelar juara untuk ketiga kalinya berturut-turut, mencatatkan prestasi hattrick yang membanggakan. Mereka mengalahkan SDIT Al Islam Kudus di final dengan skor 4-1. Pertandingan final berlangsung sengit dengan SDUT Bumi Kartini Jepara unggul 2-1 di babak pertama melalui gol-gol Rere Zenita Farza dan Rara Zenita Fatin, sementara SDIT Al Islam Kudus memperkecil ketertinggalan lewat tendangan penalti Alesha Farzana Aznii Putri Aji. Di babak kedua, duo Rara dan Rere kembali menyumbang sepasang gol untuk memastikan kemenangan tim mereka.
SDIT Al Islam Kudus harus puas sebagai runner-up, sementara SD NU Nawa Kartika dan MI NU Baitul Mukminin menjadi semifinalis. Asyifa Sholawa Farizqi dari SDN 2 Rendeng membuktikan ketajamannya dengan menjadi pencetak gol terbanyak di kategori ini. Rara Zenita Fatin dari SDUT Bumi Kartini Jepara tidak hanya membawa timnya juara, tapi juga berhasil meraih penghargaan individu sebagai pemain terbaik. Amira Sailin Nikhla dari SD NU Nawa Kartika menunjukkan kualitasnya sebagai penjaga gawang terbaik di kelompok usia 12 tahun. SD NU Nawa Kartika juga mendapat penghargaan sebagai tim fairplay di kategori ini.
Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan sepak bola putri usia dini. "Tahun ini, kami optimistis harapan itu bisa terwujud di masa mendatang melihat dari tingginya antusiasme para peserta dan dukungan orang tua serta sekolah terhadap cabang olahraga ini," ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife telah menyiapkan program pembinaan lanjutan melalui talent scouting. Para peserta terpilih akan mendapat kesempatan mengikuti MilkLife Soccer Extra Training di bawah arahan Timo Scheunemann, pelatih berlisensi UEFA A. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dasar bermain sepak bola para peserta.
Timo Scheunemann, Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge, menjelaskan lebih lanjut, "Di setiap kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge, kami menjaring 21 pemain terbaik, yang akan kami beri pelatihan khusus kemudian akan disaring kembali menjadi 14 orang. Merekalah yang akan berlaga di MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU 12 yang akan diselenggarakan di Kudus, awal tahun 2025."
MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU 12 akan menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan tim-tim terbaik dari berbagai kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge, termasuk Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya. Kejuaraan ini diharapkan dapat menjadi tolok ukur perkembangan bakat dan kualitas para peserta setelah menjalani program pembinaan.
Dengan berakhirnya MilkLife Soccer Challenge - Kudus Series 3 2024, harapan akan lahirnya bintang-bintang sepak bola putri masa depan semakin bersinar terang. Para pemenang ini tidak hanya membawa pulang trofi dan medali, tetapi juga membawa harapan bagi perkembangan sepak bola putri Indonesia di masa mendatang. Melalui turnamen ini dan program-program lanjutannya, Kudus dan kota-kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge lainnya diharapkan dapat menjadi tolok ukur pertumbuhan ekosistem sepak bola putri level usia dini di Indonesia.
(lam)