langit7-Jakarta,- - Hari Wisuda umumnya menjadi momen paling berharga dalam kehidupan. Wisuda adalah acara peresmian bagi seseorang yang telah menyelesaikan pendidikannya.
Namun, bagi seorang wisudawan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, hari wisuda menjadi waktu yang tepat untuk melamar pujaan hati. Bukan sembarang perempuan, wisudawan bernama Muhammad Ali Emir Abdullah nekad melamar anak perempuan dari Rektor Universitas Alauddin,
Niat melamar tersebut disampaikan langsung oleh Ali Emir lewat layanan pesan Whatsapp ke Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis.
Cerita ini terungkap saat Hamdan berkesempatan memberi sambutan di atas podium. Di tengah sambutannya, Hamdan mengungkapkan ada sarjana yang mengirimkan pesan melalui WhatsApp.
Baca juga:
Tim Unusa Lolos Pimnas Berkat LA Spray Lavender untuk Terapi Kecemasan"
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, semoga Bapak Rektor selalu sehat wal afiat."
"Maafkan saya Pak Rektor dianggap lancang mem-WA bapak. Saya Muhammad Ali Emir. Saya pernah membaca buku karya bapak Melawan Takdir yang isinya sangat menginspirasi saya," kata Hamdan membaca pesan dari Emir, dikutip dari kanal YouTube UIN Alauddin Makassar, Kamis (3/10/2024).
Pesan tersebut menyebutkan bahwa Emir yang lulus sebagai sarjana Bahasa dan Sastra Inggris berencana melanjutkan kuliah ke luar negeri.
"Rencana saya mau lanjut S2 ke luar negeri seperti Bapak. Sebelum saya meninggalkan kampus tercinta ini."
"Saya memohon kepada Bapak satu motivasi kunci yang bisa saya pegang selamanya," lanjut Hamdan membacakan isi WA.
Hamdan kemudian memanggil Ali Emir untuk maju ke panggung wisuda. Sang wisudawan menyambut panggilan sang rektor dan menghampirinya.
Hamdan pun memberikan nasihat pada Emir untuk bekerja keras dan jangan percaya keberuntungan.
"Jawaban saya singkat, tolong renungkan dan pegang baik-baik. Motivasi kunci saya percayalah pada kerja keras, jangan percaya kepada keberuntungan," kata Hamdan.
Melamar Lewat WA, Dijawab di Hari WisudaSelain meminta motivasi dari rektornya, Emir ternyata mengirim pesan lain. Emir yang diam-diam naksir anak perempuan sang rektor, bertanya syarat untuk menjadi menantunya.
"Saya lihat Bapak punya anak perempuan yang cantik. Jika boleh tahu, bagaimana syarat menjadi mantu Bapak," ucap Hamdan membacakan WA Emir.
Pesan yang dibacakan Hamdan itu lantas bersambut riuh dari peserta wisuda. Hamdan lantas memuji keberanian Emir menanyakan hal tersebut padanya.
"Berani juga ini, saya jawab syaratnya sekarang. Ingin jadi menantu saya ada tiga syarat. Pertama, kamu harus menjadi seseorang yang bermental pekerja keras."
"Kedua kamu harus menjadi lulusan luar negeri. Ketiga dan ini yang paling penting saya tanya dulu ke anak saya, apakah dia mau sama kamu," jawab Hamdan.
(ori)