LANGIT7.ID-, Jakarta- - Artis dan akademisi Marissa Haque meninggal dunia pada Rabu, 2 Oktober 2024 pukul 00.50 WIB. Menurut keterangan keluarga, istri dari rocker legendaris Ikang Fawzi itu meninggal secara mendadak karena tidak ada riwayat mengidap penyakit apa pun.
Dari keterangan tersebut, Marissa Haque diduga mengalami sudden death syndrome (SDS) atau sindrom kematian mendadak.
Lalu apa itu sindrom kematian mendadak?
Mengutip Healthline, Jumat (4/10/2024), sindrom kematian mendadak atau SDS merupakan istilah umum yang didefinisikan secara longgar untuk serangkaian sindrom jantung penyebab serangan jantung mendadak dan kemungkinan kematian.
Beberapa sindrom ini disebabkan oleh masalah struktural pada jantung. Penyebab lainnya bisa jadi disebabkan oleh ketidakteraturan dalam saluran listrik jantung.
Baca juga:
Masya Allah, Chiki Fawzi Ungkap Marissa Haque Meninggal saat Baca Al-Qur'anSemua dapat menyebabkan serangan jantung yang tidak terduga dan tiba-tiba, bahkan pada orang yang sehat sekalipun. Beberapa orang meninggal karenanya.
Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap sindrom ini hingga terjadi serangan jantung.
Banyak kasus SDS yang tidak terdiagnosis dengan baik. Saat seseorang dengan SDS meninggal, kematiannya mungkin terdiagnosa sebagai penyebab alami atau serangan jantung.
SDS umumnya terjadi pada orang dewasa muda dan paruh baya. Di rentang usia ini, kematian yang tidak diketahui penyebabnya dikenal sebagai sindrom kematian dewasa mendadak (SADS).
Pun begitu, SDS dapat terjadi juga pada bayi. Sindrom-sindrom ini mungkin merupakan salah satu dari banyak kondisi yang termasuk dalam sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Baca juga:
Meninggal Mendadak Padahal Sehat, Ini PenyebabnyaOrang yang Berisiko Mengalami SDSOrang dengan SDS biasanya tampak sangat sehat sebelum serangan jantung pertama atau kematian. SDS seringkali tidak menimbulkan tanda atau gejala yang terlihat.
Namun, ada beberapa faktor risiko seseorang memiliki beberapa kondisi yang terkait dengan SDS, yaitu:
1. Jika seseorang memiliki sindrom kematian mendadak pada orang dewasa (SADS), misalnya, lebih dari 20 persen kerabat tingkat pertama mereka (saudara kandung, orang tua, dan anak-anak) kemungkinan besar juga memiliki sindrom tersebut.
2. Kondisi medis tertentu juga dapat meningkatkan risiko SDS, seperti gangguan bipolar. Lithium, yang terkadang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar, dapat memicu gangguan irama jantung.
Kemudian sejumlah penyakit seperti epilepsi, penyakit jantung, aritmia, dan kardiomiopati hipertrofik juga berisiko menyebabkan kematian mendadak pada seseorang.
Gejala SDS
Sayangnya, gejala atau tanda pertama SDS bisa berupa kematian mendadak dan tidak terduga. Namun, SDS dapat menyebabkan gejala tanda bahaya berikut:
- nyeri dada, terutama saat berolahraga
- penurunan kesadaran
- kesulitan bernapas
- pusing
- jantung berdebar-debar atau perasaan berdebar-debar
- pingsan yang tidak dapat dijelaskan, terutama saat berolahraga
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala ini, segera dapatkan bantuan medis untuk melakukan tes menentukan kemungkinan penyebab gejala tak terduga ini.
(ori)