LANGIT7.ID-, Jakarta- - G-Dragon, personel BIGBANG yang bernama asli Kwon Ji-yong, kembali mencuri perhatian dunia K-pop setelah resmi bergabung dengan label rekaman EMPIRE yang dikenal terang-terangan mendukung Palestina.
Label asal San Francisco ini dipimpin Ghazi Shami, seorang Palestinian-American yang aktif menyuarakan dukungan terhadap Palestina melalui akun media sosial resmi EMPIRE, termasuk memasang bendera Palestina sebagai foto profil di platform X. Ghazi sendiri bukan hanya CEO, tapi juga dikenal sebagai teknolog musik, sound engineer, dan produser rekaman yang telah melahirkan banyak musisi sukses.
EMPIRE dikenal karena sikap pro-Palestinanya dan jajaran artis yang beragam, termasuk Shaaboozey yang pernah menduduki Billboard Hot 100. G-Dragon menjadi idol K-pop pertama yang bergabung dengan label pro-Palestina di tengah krisis kemanusiaan Israel-Palestina yang sedang berlangsung.
Pada 31 Oktober 2024, G-Dragon merilis single album solo comeback-nya, POWER, di bawah EMPIRE setelah vakum selama 7 tahun. Kolaborasi ini menandai perubahan besar bagi bintang K-pop yang terkenal sebagai anggota grup ikonik BIGBANG di bawah YG Entertainment.
Ghazi memuji penyanyi-rapper POWER ini kepada Billboard: "G-Dragon adalah kekuatan budaya yang telah meletakkan fondasi dominasi global K-Pop. Kemitraan ini memperkuat misi kami di EMPIRE untuk bekerja bersama artis yang akan membentuk masa depan musik global."
Sebelumnya pada Desember 2023, G-Dragon meninggalkan YG Entertainment setelah berkarir selama 18 tahun sejak debut BIGBANG pada 2006. Setelah keluar, rapper POWER ini bergabung dengan Galaxy Corporation dan mengonfirmasi comeback musiknya di 2024.
CEO Galaxy Corporation Jo Sung-hae menyampaikan pernyataan mengenai masa depan karir solo G-Dragon. Agensi menegaskan bahwa idol ini menghadapi masa-masa sulit karena tuduhan palsu penyalahgunaan narkoba.
"Konferensi pers ini merupakan langkah persiapan agar G-Dragon dapat kembali dengan aman dan tampil di depan publik setelah mengalami masa-masa sulit. Meskipun Kwon Ji-yong tidak ada hubungannya dengan skandal narkoba baru-baru ini, dia mengalami masa-masa yang menantang karena spekulasi dan rumor yang tersebar luas."
Perlu diketahui, pada Oktober 2023, G-Dragon terlibat kontroversi dan diselidiki atas dugaan penyalahgunaan narkoba. Dia diperiksa tanpa penahanan dan diinterogasi oleh polisi beberapa kali. Unit Investigasi Narkotika Polisi Incheon telah mengajukan surat perintah penggeledahan dan menguji sampel rambut dan urine idol K-pop tersebut. Namun, semua hasil tes menunjukkan hasil negatif.
Rapper ini berulang kali membantah menggunakan narkoba, namun polisi dilaporkan mengabaikan permohonannya. Pihak berwenang menuduhnya diduga memanipulasi bukti. Setelah beberapa bulan penyelidikan yang melelahkan, rapper BIGBANG ini terbukti tidak bersalah dan dibersihkan dari semua tuduhan.
Pada Desember 2023, rapper-penyanyi POWER ini mendonasikan 300 juta won (sekitar Rp 3,2 miliar) untuk mendirikan yayasan anti-narkoba, JusPeace Foundation, untuk memerangi penyalahgunaan narkoba di Korea Selatan. Yayasan JusPeace membantu remaja dan pemuda yang menjadi korban budaya penyalahgunaan narkoba yang berkembang pesat di Korea Selatan dalam menerima perawatan dan rehabilitasi yang tepat.
(lam)