LANGIT7.ID-, Jakarta -
Masjid adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat ibadah seperti shalat, pengajian, pendidikan keagamaan, hingga kegiatan sosial lainnya.
Dalam sejarah Islam, Rasulullah membangun
Masjid Nabawi menggunakan bahan-bahan yang sederhana, yaitu batu yang direkatkan dengan lumpur tanah.
Seiring perkembangan zaman, arsitektur masjid banyak mengalami perubahan. Perkembangan
arsitektur masjid secara signifikan terjadi pada masa Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258).
Baca juga: Pola Arsitektur Berusia 1.200 Tahun Ditemukan di Masjid Utsman bin AffanDi masa ini, arsitek dan ahli bangunan dari Mesir, Romawi Timur hingga India sengaja dipanggil untuk membangun dan merenovasi masjid istana.
Kemudian di masa Daulah Ummayah, Kordoba, Spanyo, masjid yang dibangun mulai menggunakan kubah ditambah dengan menara yang menjulang.
Di tengah-tengah bangunan masjid-masjid beratap kubah dan memiliki menara, ada masjid sederhana yang tetap memancarkan keindahannya.
Masjid ini terletak di wilayah Asaita Danakil di
Ethiopia. Dibangun dari ranting-ranting pohon oleh warga lokal, Masjid Sharif banyak didatangi umat.
Melansir Minube.net, Selasa (5/11/2024), wilayah ini dikenal akan kemiskinannya yang merajalela di setiap suduh. Bahkan, masyakarakat Danakil tidak mempunyai infrastruktur apapun.
Jumlah penduduknya yang sangat sedikit dan tidak memiliki masjid, memaksa warga harus berjalan jauh untuk menunaikan shalat.
Baca juga: Seoul Central Mosque, Masjid Terbesar dan Pusat Makanan Halal di Korea SelatanPembangunan Masjid Sharif merupakan inisiatif dari
komunitas Muslim setempat. Menghadapi keterbatasan sumber daya, warga memutuskan untuk memanfaatkan bahan-bahan yang mereka mampu, secara kreatif membangun masjid dari dahan pohon tua.
Hanya ada bangunan dari ranting-ranting kayu dengan menara yang juga dari ranting. Sementara bagian dalam masjid beralaskan lantai tanah. Pencahayaannya pun berasal dari sinar matahari dan bulan yang menyinari masjid.
Berbicara kapasitas, masjid ini hanya mampu menampung sedikit jamaah. Biasanya dari komunitas Muslim setempat atau para musafir yang kebetulan lewat.
Pun begitu, Masjid Sharif hadir sebagai simbol persatuan dan ketahanan yang kuat, mencerminkan persatuan komunitas untuk menciptakan sesuatu yang indah meski terkendala finansial.
Tak hanya sebagai pusat spiritual, masjid ini juga menjadi titik fokus bagi para warga, menumbuhkan rasa kolaborasi dan semangat komunitas.
Desain dan proses konstruksi masjid yang unik menjadi contoh kreativitas yang menginspirasi. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan dengan cara yang sederhana, komunitas yang gigih dapat mencapai kehebatan.
Baca juga: Masjid Ikonik Koutoubi di Marrakech Maroko Tetap Utuh Usai Gempa BumiMasjid Sharif mewujudkan iman, persatuan, dan kapasitas luar biasa untuk mengubah sumber daya yang terbatas menjadi ruang yang dinamis untuk beribadah dan berkomunitas.
(est)