LANGIT7.ID-, Jakarta- - Presiden Vladimir Putin menyatakan Rusia sedang aktif bekerja mencegah konflik Palestina-Israel agar tidak meluas menjadi perang yang lebih besar di Timur Tengah. Pernyataan ini disampaikan saat upacara penerimaan duta besar baru di Moskow.
Putin menekankan bahwa Israel dan Palestina hanya bisa mencapai perdamaian yang langgeng melalui jalan rekonsiliasi berdasarkan kerangka hukum internasional yang telah ditetapkan.
"Kunci untuk memulihkan perdamaian di wilayah tersebut adalah menerapkan solusi dua negara, seperti yang digariskan dalam resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB," tegasnya.
Baca juga:
Untuk informasi terbaru mengenai konflik di timur tengah, kunjungi halaman ini.Israel terus melancarkan serangan dahsyat ke Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 43.400 orang dan membuat wilayah tersebut hampir tidak layak huni. Israel kini menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di wilayah yang diblokade tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Israel juga meningkatkan serangannya terhadap kelompok Hizbullah Lebanon, termasuk pemboman dan invasi darat, yang memicu kekhawatiran akan perang yang lebih luas.
Moskow Tetap Terbuka untuk Negosiasi dengan KyivTerkait konflik Ukraina yang mendekati tahun ketiga, Putin memuji "upaya tulus" dari mitra-mitranya di BRICS – kelompok yang beranggotakan Brasil, India, China, Afrika Selatan, dan beberapa negara lainnya – dalam mengupayakan resolusi damai.
Dia mengatakan Rusia tetap terbuka untuk negosiasi dan bahkan mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama pada awal konflik, Maret 2022, yang menurutnya ditolak Ukraina "di bawah pengaruh eksternal."
Putin juga mengkritik beberapa negara Barat yang berupaya meningkatkan dan memperpanjang konflik di Ukraina, menggambarkan pendekatan ini sebagai "jalur yang keliru" yang bertujuan menimbulkan kekalahan strategis bagi Moskow.
"Perhitungan ilusi seperti itu hanya bisa dibuat oleh mereka yang tidak tahu atau tidak mau tahu sejarah Rusia, mengabaikan persatuan, semangat, dan kekompakan rakyat Rusia," tambahnya.
Putin Dukung Kesepakatan Damai Azerbaijan-ArmeniaMengenai tetangga Kaukasus Selatan Armenia dan Azerbaijan, Putin menjanjikan dukungan Rusia dalam memajukan perjanjian perdamaian, finalisasi delineasi perbatasan, dan pembukaan kembali hubungan ekonomi dan transportasi sesuai dengan perjanjian trilateral tingkat tinggi tahun 2020-2022.
Dia juga menyatakan kepuasan bahwa pemimpin Azerbaijan dan Armenia menggunakan KTT BRICS bulan lalu di Rusia untuk dialog konstruktif mencapai perdamaian dan harmoni regional yang langgeng.
Kerja Sama Rusia dengan BaratBerbicara kepada duta besar dari negara-negara Barat, Putin mencatat bahwa sejak perang Ukraina dimulai, keterlibatan resmi, bisnis, dan publik telah menurun secara signifikan, dan kerja sama internasional dalam isu-isu kunci telah terhenti.
Namun, dia menegaskan kembali komitmen Rusia untuk kerja sama yang saling menguntungkan, dengan mengatakan: "Rusia selalu berpegang pada logika kemitraan dan tidak mencari konfrontasi. Saya berharap pendekatan yang rasional dan seimbang dalam kerja sama dengan Rusia akan kembali berlaku."
Putin menyoroti sejarah panjang hubungan antara negara-negara Barat dan Rusia, yang ditandai dengan kemitraan yang menguntungkan, pertukaran budaya yang memperkaya, dan upaya bersama untuk mengatasi masalah internasional yang mendesak.
Dalam upacara tersebut, Putin menerima surat kepercayaan dari 28 duta besar yang baru tiba dari berbagai negara di Istana Kremlin.
(lam)