LANGIT7.ID-, Jakarta- - Di balik ramainya MilkLife Soccer Challenge Jakarta Seri 2 2024, dua nama mencuri perhatian dengan prestasi dan dedikasi mereka. Albianca Raula dan Anindhita El Hebsyi, dua pesepakbola cilik ini membuktikan bakat dan kerja keras mereka di lapangan hijau.
Albianca Raula, siswi berusia 11 tahun dari SDN Kebagusan 03, menjadi salah satu pemain andalan di timnya. Perannya sebagai pengatur serangan sekaligus pencetak gol di lini tengah menjadi kunci permainan sekolahnya.
"Saya mengenal sepak bola sejak usia enam tahun karena ayah saya adalah seorang pelatih sepak bola. Saya sudah berlatih sepak bola lebih dari empat tahun dan sudah cukup sering mengikuti turnamen, termasuk yang diselenggarakan oleh Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI)," ungkap Bianca, dikutip Sabtu (9/11/2024).
Baca juga:
Calon Garuda Putri Membludak, MilkLife Soccer Challenge Jakarta Seri 2 Tembus 1.359 Peserta
Tekad kuat Bianca terlihat dari konsistensinya berlatih. Ia aktif di SSB Jayakarta Jakarta Selatan sejak usia 7 tahun. Setahun terakhir, ia juga mengasah kemampuannya di Prodigi Football Academy, tempat ayahnya melatih.
Sementara itu, Anindhita El Hebsyi dari UPTD SDN Mampang 1 mencatatkan prestasi gemilang sebagai pencetak gol terbanyak di MilkLife Soccer Challenge Jakarta Seri 1 2024. Namun, prestasi tersebut tidak membuatnya berpuas diri.
Baca juga:
COMEBACK DRAMATIS! Tertinggal 0-2, Tim Underdog Yogyakarta Bangkit & Juarai Turnamen Lewat Adu Penalti
"Keberhasilan menjadi pencetak gol terbanyak pada MilkLife Soccer Challenge seri pertama membuat saya semakin bersemangat untuk terus berlatih sepak bola. Setelah seri pertama saya tidak berhenti mengikuti latihan yang diadakan sekolah dan di rumah," tutur Anindhita.
Baca juga:
FENOMENA LUAR BIASA! Yogyakarta Diserbu 1.203 Pesepakbola Cilik Putri, Pelatih UEFA Terkejut
Gelandang bernomor punggung 3 ini memiliki mimpi besar. "Rencananya saya akan bergabung dengan SSB dan mengejar mimpi menjadi pesepak bola hebat hingga memperkuat timnas putri Indonesia di banyak pertandingan Internasional," tambahnya dengan penuh semangat.
Kisah Bianca dan Anindhita menjadi bukti nyata bahwa sepak bola putri Indonesia memiliki bibit-bibit berbakat yang siap bersaing di level yang lebih tinggi, asalkan diberi kesempatan dan pembinaan yang tepat sejak usia dini.
(lam)