LANGIT7.ID-, Jakarta- - Israel mengumumkan pada Senin bahwa mereka telah memenuhi sebagian besar tuntutan Amerika Serikat untuk meningkatkan kondisi kemanusiaan di Gaza. Namun, beberapa hal masih dalam pembahasan menjelang batas waktu yang ditetapkan untuk menghindari pembatasan bantuan militer AS.
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada media bahwa masih ada beberapa hal yang sedang dibahas terkait masalah keamanan. Dia menegaskan bahwa sebagian besar masalah sudah ditangani.
Di antara tuntutan AS yang tampaknya ditolak Israel adalah mengizinkan masuknya 50-100 truk komersial per hari. Pejabat tersebut menjelaskan bahwa aktivitas komersial dihentikan karena Hamas mengendalikan para pedagang. Pembatasan masuknya kontainer tertutup juga tidak akan dicabut karena risiko keamanan.
Baca juga:
Hezbollah Belum Terima Proposal Gencatan Senjata, Israel Klaim Ada KemajuanBeberapa tuntutan lain, termasuk pembukaan jalur kelima ke Gaza, telah dilaksanakan. AS telah mengirim surat kepada sekutunya Israel pada 13 Oktober yang mengharuskan mereka mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi bantuan dalam waktu 30 hari, dengan tenggat waktu hari Selasa.
Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan Israel telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan akses bantuan ke Gaza, tetapi belum berhasil mengubah situasi kemanusiaan secara signifikan.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan pada Senin bahwa dia telah bertemu dengan Duta Besar AS dan yakin "kita bisa mencapai kesepahaman dengan teman-teman Amerika dan masalah ini akan terselesaikan."
Pekan lalu, komite ahli ketahanan pangan global memperingatkan adanya kemungkinan besar kelaparan yang segera terjadi di beberapa wilayah Gaza utara, klaim yang langsung ditolak Israel.
Pejabat Israel mengatakan mereka telah menambah pintu masuk ke Gaza, memperluas zona kemanusiaan, meningkatkan keamanan untuk kendaraan bantuan, dan mengelola satuan tugas gabungan dengan komunitas internasional sebagai bagian dari proses perbaikan situasi kemanusiaan.
Israel memulai operasi militer besar-besaran di Gaza utara awal bulan lalu. Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan pada 16 Oktober bahwa Washington mengawasi untuk memastikan tindakan Israel di lapangan menunjukkan mereka tidak memiliki "kebijakan kelaparan" di wilayah utara.
(lam)