LANGIT7.ID-, Jakarta- - Bank Muamalat memperkuat lini bisnisnya dengan berencana menjalin kerja sama strategis bersama perusahaan manajer investasi. Langkah ini menyusul persetujuan OJK yang menjadikan Bank Muamalat sebagai bank kustodian syariah kedua di Indonesia melalui SK Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-50/PM.02/2024.
Direktur Bank Muamalat Karno mengungkapkan, pihaknya akan segera berkolaborasi dengan manajer investasi untuk pengelolaan reksa dana dan dana investasi lainnya. Langkah ini sejalan dengan potensi pasar modal syariah yang terus berkembang pesat.
Baca juga:
Resmi Jadi Bank Kustodian Syariah, Bank Muamalat Incar Potensi 2,91 Juta Investor SyariahData menunjukkan, jumlah investor reksa dana syariah telah mencapai 1,28 juta investor per Oktober 2024. Angka ini merupakan bagian dari total 2,91 juta investor syariah di pasar modal Indonesia.
"Kami akan meningkatkan dan mengoptimalkan layanan wealth management Bank Muamalat untuk menarik minat para nasabah," jelas Karno dalam keterangan resmi, Rabu (20/11/2024).
Sebagai bank kustodian berbasis syariah, Bank Muamalat berkomitmen mempermudah nasabah dengan berbagai transaksi yang bisa dilakukan melalui satu pintu. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan fee based income perseroan melalui peluang cross selling produk investasi syariah.
Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyatakan, bergabungnya Bank Muamalat sebagai pemegang rekening KSEI dapat menjadi kolaborasi positif dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan infrastruktur pasar modal untuk investor syariah. "Dengan resmi bergabungnya Bank Muamalat sebagai pemegang rekening KSEI, kami yakin bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pasar modal Indonesia," ucapnya.
Optimisme ini didukung data pertumbuhan investor syariah yang meningkat 268% dalam lima tahun terakhir. Hingga Oktober 2024, tercatat 164 ribu investor syariah berdasarkan data Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB-SOTS), meningkat signifikan dari 44 ribu investor pada 2018.
(lam)