LANGIT7.ID-, Jakarta- - Masyarakat Indonesia berkesempatan menyaksikan fenomena astronomi menakjubkan malam ini. Hujan meteor Alfa Monocerotid akan memamerkan keindahannya di langit nusantara, menghadirkan pertunjukan cahaya alami yang memukau.
"Hujan meteor Alfa Monocerotid akan mencapai puncaknya malam ini sampai besok. Fenomena ini bisa menghadirkan beberapa kilatan meteor setiap jamnya saat kondisi pengamatan ideal," kata Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, dikutip Kamis (21/11/2024).
Para pecinta astronomi dapat menikmati fenomena langka ini mulai tengah malam hingga menjelang subuh. Waktu ini dipilih karena titik radian meteor berada pada posisi tertinggi di langit, memberikan peluang terbaik untuk mengamati kilatan cahaya spektakuler.
Kunci sukses mengamati hujan meteor ini adalah pemilihan lokasi yang tepat. Daerah pedesaan atau perbukitan yang minim polusi cahaya menjadi tempat ideal. Area terbuka tanpa halangan pohon dan gedung tinggi juga sangat direkomendasikan untuk mendapatkan sudut pandang maksimal.
"Pengamatan sebaiknya dilakukan di lokasi yang jauh dari pencahayaan kota dan memiliki pandangan langit yang luas," ujar dia.
Untuk memudahkan pengamatan, arahkan pandangan ke rasi bintang Monoceros yang terletak di timur hingga tepat di atas kepala. Rasi ini berdekatan dengan konstelasi Canis Minor yang dapat dijadikan petunjuk tambahan dalam menemukan lokasi kemunculan meteor.
Hujan meteor yang aktif sejak 15 November ini merupakan hasil dari serpihan Komet C/1917 F1 (Mellish). Komet yang mengorbit Matahari setiap 143,5 tahun ini meninggalkan jejak debu yang kemudian bertemu dengan atmosfer Bumi.
Saat memasuki atmosfer, partikel debu komet ini meluncur dengan kecepatan mencapai 234.000 kilometer per jam. Kecepatan luar biasa ini menghasilkan kilatan cahaya cemerlang yang menghiasi langit malam, menciptakan pemandangan memesona bagi para pengamat.
Fenomena ini akan berlangsung hingga 25 November, namun puncak aktivitasnya terjadi malam ini. Para pengamat disarankan untuk mencari lokasi pengamatan sejak sore hari dan mempersiapkan area yang nyaman untuk mengamati dalam waktu lama.
Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN menyarankan para pengamat untuk bersabar saat mengamati hujan meteor ini. Meski jumlah meteor per jam tidak sebanyak hujan meteor lainnya, keunikan fenomena ini tetap menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi pencinta astronomi.
(lam)