LANGIT7.ID-Jakarta; Pakaian berbahan dasar ramah lingkungan biasanya terbuat dari serat alami, salah satunya katun dari serat kapas. Sehingga pakaian harus dirawat dengan baik dan tepat agar kualitasnya tetap terjaga serta dapat bertahan lama.
Cara merawatnya pun berbeda dengan pakaian dengan bahan biasa, termasuk cara penyucian serta sabun yang digunakan.
"Kita anjurkan untuk dicuci dengan tangan, lalu sebisa mungkin dicuci dengan sabun yang gentle. Bisa pakai sabun bayi atau sabun berbahan alami," ujar Anastasia A. Setiobudi selaku Creative Director SukkhaCitta sekaligus Co-Founder Rumah SukkhaCitta Foundation.
Mencuci pakaian berbahan dasar ramah lingkungan dengan mesin cuci berpotensi merusak serat alami pada pakaian. Oleh sebab itu, mencuci pakaian dengan tangan sangat dianjurkan agar pakaian tidak mudah rusak.
Selain itu, sabun gentle biasanya memiliki formula khusus yang dapat membuat pakaian tetap bersih, lembut, dan nyaman saat digunakan. Sabun gentle juga tidak membuat serat pakaian menjadi keras atau kasar setelah dicuci, sehingga baik digunakan untuk pakaian berbahan dasar ramah lingkungan.
Untuk menjemur juga berbeda dengan cara diangin-anginkan. Sebaiknya, hindari menjemur pakaian di bawah sinar matahari langsung agar serat alami pakaian tetap terjaga dan tidak rusak.
Anastasia lebih lanjut mengatakan bahwa pakaian berbahan dasar ramah lingkungan cenderung tidak mudah berbau karena bakteri penyebab bau tidak mudah menempel di serat pakaian. Dengan demikian, pakaian dari serat alami dapat digunakan selama beberapa kali sebelum dicuci kembali.
"Aku pakai baju sekali, terus habis itu diangin-anginin doang, dan itu nggak bau karena terbuat dari serat alami, jadi bakteri nggak nempel," ujarnya.(*)
(lam)