LANGIT7.ID-, Jakarta- - Prof Tatacipta Dirgantara mengukir sejarah baru di dunia pendidikan Indonesia setelah terpilih memimpin Institut Teknologi Bandung (ITB) periode 2025-2030. Guru Besar Mekanika Komputasional ini berhasil menyisihkan dua kandidat kuat lainnya dalam pemilihan yang digelar di Jakarta.
Keputusan ini diambil melalui Sidang Pemilihan dan Penetapan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) ITB pada Kamis (28/11/2024). Dalam persaingan ketat tersebut, pria kelahiran 24 April 1970 ini unggul dari Prof Brian Yuliarto dan Prof Irwan Meilano.
"Saya berharap Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan keberkahan, kesehatan, dan kebijaksanaan untuk mengemban amanah ini demi kemajuan ITB," ujar Wakil Ketua MWA ITB Ignasius Jonan, dikutip Jumat (29/11/2024).
Baca juga:
Sejarah Baru, Prof. Tatacipta Dirgantara Resmi Terpilih sebagai Rektor ITB 2025-2030Jejak kesuksesan Tatacipta dimulai dari Fakultas Teknologi Industri ITB jurusan Teknik Mesin, dimana ia menjadi lulusan terbaik kedua pada Oktober 1993. Prestasi akademiknya terus menanjak dengan gelar magister cumlaude dari program S-2 Teknik Mesin Fakultas Pascasarjana ITB pada April 1995, dilanjutkan studi doktoral di Department of Engineering, Queen Mary University of London pada Juli 2000.
Perjalanan kariernya dimulai sebagai staf Damage Tolerance Technology Department di PT Dirgantara Indonesia pada Maret 1994-1995. Ia kemudian menjadi teaching assistant hingga post doctoral research assistant di Queen Mary University of London dari September 1997 hingga Juli 2003.
Pengalaman internasionalnya semakin diperkaya saat menjadi visiting scholar di Tokyo Institute of Technology, tepatnya di Graduate School of Science and Engineering, Department of Mechanical and Control Engineering pada Desember 2004 hingga Maret 2005.
Di ITB, Tatacipta berkarier sebagai staf peneliti pada Kelompok Riset Dinamika dan Integritas Struktur Pusat Rekayasa Industri sejak April 1994. Ia juga mengajar sebagai dosen pada Kelompok Keahlian Struktur Ringan FTMD ITB. Kariernya terus menanjak hingga menjadi Asisten Direktur (2010-2015) dan Wakil Direktur (2015-2020) bidang Hubungan Internasional.
Saat ini, Tatacipta menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik dan Dirgantara ITB serta Ketua Kelompok Keahlian Struktur Ringan FTMD sejak 2019. Pendidikannya juga dilengkapi dengan Program Pendidikan Singkat Angkatan di Lembaga Ketahanan Nasional dan Program Profesi Insinyur ITB pada 2019.
Data LHKPN per 31 Desember 2024 mengungkap total kekayaan Tatacipta mencapai Rp 8.537.664.125. Portofolio propertinya terdiri dari tanah dan bangunan di Bandung seluas 987 m2/210 m2 senilai Rp 6 miliar, tanah dan bangunan di Sumedang seluas 108 m2/183 m2 senilai Rp 2 miliar. Ia juga memiliki tiga bidang tanah di Bandung masing-masing seluas 1.190 m2 senilai Rp 150 juta, 2.450 m2 senilai Rp 200 juta, dan 210 m2 senilai Rp 35 juta.
Kekayaan bergeraknya meliputi tiga kendaraan yakni Toyota Innova 2.4 Q tahun 2016 senilai Rp 250 juta, Honda Supra X 125 tahun 2007 senilai Rp 6 juta, dan Suzuki Katana tahun 2004 senilai Rp 65 juta. Tatacipta juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 90 juta serta kas dan setara kas Rp 209.664.125. Tercatat pula hutang sebesar Rp 468 juta.
(lam)