LANGIT7-surabaya,- - Sebanyak 10 desa terbaik dari berbagai daerah masuk finalis lomba desa inklusif tingkat nasional, Unesa Village Award 2024 yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Desa dan Daerah (Pusbangdesda), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Desa yang masuk finalis tersebut memaparkan keunggulan dan inovasinya di Ruang LPPM lantai 6, Gedung Rektorat, Kampus II Lidah Wetan, pada Jumat, 29 November 2024.
Mereka dinilai oleh tim dari unsur akademisi Unesa dan perwakilan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia.
“Desa yang masuk final merupakan 10 terbaik dari total 176 desa yang mengikuti ajang Unesa Village Award. Setelah kami melakukan serangkaian seleksi ketat, 10 finalis hari ini presentasi penentuan juara,” ujar Kepala Pusbangdesda. Mufarrihul Hazin.
Adapun sepuluh desa yang masuk finalis yaitu;
1) Desa Tapenpah, Timor Tengah Utara, NTT;
2) Desa Purwo Bakti, Bungo, Jambi;
3) Desa Suwat, Gianyar, Bali;
4) Desa Mojorembun, Blora, Jawa Tengah;
5) Desa Doudo, Gresik, Jawa Timur; Selanjutnya,
6) Desa Jenggala Lombok Utara, NTB;
7) Desa Parik Panjang Agam Sumatera Barat;
8) Desa Modomang Bolaang Mongondow Sulawesi Utara;
9) Desa Sumberkerang Probolinggo Jawa Timur;
10) Desa Totallang Kolaka Utara Sulawesi Tenggara.
Baca juga:
Mendikdasmen Abdul Muti Bakal Terbitkan Kebijakan untuk Kurangi Beban Administrasi GuruSetelah melalui presentasi dan seleksi akhir; juara pertama diraih oleh Desa Sumberkerang, Probolinggo, Jawa Timur dengan nilai 207; juara kedua, Desa Purwobakti, Kabupaten Bungo, Jambi dengan nilai 191; dan juara ketiga, Desa Modomang, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara dengan nilai 184.
“Desa yang menang memperoleh piala, sertifikat, dana pembinaan, serta program pendampingan berkelanjutan dari UNESA. Semoga ini bisa memotivasi desa di Indonesia untuk melahirkan program yang berdampak dan ramah bagi masyarakat,” kata Kepala LPPM Unesa, Muhammad Turhan Yani.
Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) itu menambahkan, ajang ini bertujuan untuk mengapresiasi desa-desa yang telah menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan dalam mewujudkan desa yang ramah bagi seluruh lapiran masyarakat.
Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center, Bambang Sigit Widodo mengapresiasi kepada seluruh desa yang berpartisipasi dalam Unesa Village Award 2024.
“Sudah berpartisipasi saja itu sudah bagian dari komitmen untuk saling tumbuh bersama. Mudah-mudahan pengalaman, program, inovasi bisa saling menginspirasi dan memotivasi. Mari memajukan Indonesia dari desa,” ucapnya.
Kepala BPSDM, Luthfiyah Nurlaela mewakili Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, menyampaikan bahwa kegiatan ini bisa dijadikan acuan bagi Unesa untuk berbagai program ke depan.
“Unesa Village Award menjadi bukti konkrit bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dapat membawa dampak besar. Saya harap ini terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang inspiratif bagi desa-desa di Indonesia,” ungkapnya.
Beny Rechardo, Kepala Desa Sumberkerang sebagai juara pertama menyampaikan terima kasih atas apresiasi Unesa, dan dukungan semua pihak sehingga desanya bisa meraih hasil maksimal.
Dia menambahkan, Desa Sumberkerang memiliki program antar jemput untuk anak-anak disabilitas. Juga, ada kawasan khusus anak-anak yang disabilitas, dan pembagian bibit kepada warga untuk ditanaman di halaman rumah atau di kebun rumah.
“Kemenangan ini saya dedikasikan untuk masyarakat Sumberkerang, keluarga, dan desa yang ada di Probolinggo. Rencana ke depannya akan merangkul semua lini sektor agar warga Sumberkerang dapat sejahtera,” ucapnya.
(ori)