LANGIT7-Jakarta,- - Ustaz Khalid Basalamah memberikan perspektif menarik tentang makna sedekah yang menyentuh hati. Pemahaman umum tentang sedekah selama ini seringkali terbalik, di mana banyak yang menganggap bahwa orang yang menerima sedekah adalah pihak yang membutuhkan. Padahal, realitasnya justru sebaliknya.
"Jangan pernah berpersepsi, Bapak-Ibu sekalian, kalau kita membantu orang, orang itu yang butuh. Keliru ini. Balik sekarang, kalau ada orang yang minta bantuan, kita lebih butuh kepada dia," ujar Ustadz Khalid Basalamah, dikutip Minggu (1/12/2024).
Beliau menjelaskan bahwa ketika seseorang memberikan bantuan, misalnya Rp 1 juta, penerima memang mendapatkan nilai tersebut untuk kebutuhan duniawinya. Namun pemberi sedekah justru mendapatkan nilai yang berlipat ganda yang akan diterima di hari akhir nanti. Pemahaman ini sering terlupakan oleh masyarakat modern yang terkadang masih perhitungan dalam bersedekah.
Dalam penjelasan lebih lanjut, Ustaz Khalid mengungkapkan bahwa seringkali orang menjadi perhitungan dalam bersedekah karena menganggap orang lain yang membutuhkan bantuan mereka. Padahal, justru kitalah yang membutuhkan mereka sebagai jalan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan.
Untuk memperkuat penjelasannya, Ustaz Khalid menceritakan kisah inspiratif dari dua sahabat Nabi, Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Umar. Kedua sahabat mulia ini memiliki kebiasaan yang luar biasa dalam bersedekah, sampai-sampai setiap hari rumah mereka selalu ramai dikunjungi orang-orang yang membutuhkan bantuan.
"Begitu ada satu hari di mana orang-orang miskin ini tidak datang, Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas justru merasa gelisah. Mereka bahkan berinisiatif keluar mencari orang-orang yang biasa mereka bantu," ujar dia.
Kisah ini sangat kontras dengan fenomena yang sering terjadi saat ini, di mana sebagian orang justru merasa lega ketika tidak ada lagi yang meminta bantuan. Bahkan tak jarang, ada yang memarahi atau menyakiti hati orang yang meminta bantuan, seolah-olah mereka telah berjasa besar dengan memberikan bantuan tersebut.
Paradigma baru yang disampaikan Ustaz Khalid ini mengajarkan bahwa tanpa adanya orang yang membutuhkan bantuan, kita justru kehilangan kesempatan untuk beramal dan mendapatkan pahala sedekah. Sikap yang tepat bukanlah merasa sudah berbuat baik kepada penerima sedekah, melainkan berterima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk beramal.
Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya mengubah cara pandang tentang sedekah ini agar umat Islam bisa lebih bersemangat dalam berbagi. Kesempatan untuk bersedekah seharusnya dilihat sebagai karunia yang bisa membuka pintu keberkahan dan pahala yang berlipat ganda.
(lam)