Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 18 Januari 2025
home global news detail berita

Dari Soal Adab Hingga Tak Rela Digaji dari Pajak, Jadi Alasan Publik Bikin Petisi Copot Gus Miftah

lusi mahgriefie Rabu, 04 Desember 2024 - 23:17 WIB
Dari Soal Adab Hingga Tak Rela Digaji dari Pajak, Jadi Alasan Publik Bikin Petisi Copot Gus Miftah
LANGIT7.ID-Jakarta; Tak butuh waktu lama untuk mengumpulkan tanda tangan pada petisi “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden”. Tidak sampai satu hari sejak diterbitkan, petisi tersebut sudah hampir mencapai target.

Petisi yang dimulai oleh Dika Prakasa tersebut disebar berantai melalui Whatsapp, Facebook dan berbagai platform media sosial. Di sana tertulis petisi dimulai pada Rabu 4 Desember 2024, dengan mempetisi Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Muncul Petisi Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden, 4.000 Lebih Tanda Tangan Terkumpul Super Kilat

Dari laman petisi tersebut terdapat kolom “alasan menandatangani”. Terlihat ada beragam alasan dikemukakan dan semuanya berisi komentar negatif terhadap Miftah. Antara lain:

“Saya nggak rela pajak saya digunakan untuk bayar orang nirempati dan ga mendidik kaya dia, mubazir!!” tulis hera si***

“Copot Gus Miftah karena telah menghina orang yang sedang berjuang keras untuk keluarganya apalagi sampaii menyebut kata goblok..” sahut kucay *

Baca juga: Sempat Tersinggung, Sunhaji Pedagang Es Teh Telah Memaafkan Gus Miftah

“Miftah tidak pantas dikasih jabatan sebagai stafsus,” kata Ikhwan *

“Rakyat yang bayar gajinya dari pajak kok malah menghina rakyat,” tambah Roy **

Lalu ada juga yang menyayangkan adab Miftah yang dianggap tidak baik. “Adab lebih tinggi dari ilmu. Seorang pejabat publik apalagi ulama, harus bisa mencontohkan yang baik, termasuk dalam perkataannya. Kalau nggak mampu, lebih baik mundur. Masih banyak orang yang baik, beradab dan berilmu,” tulis Agus **

Dari Soal Adab Hingga Tak Rela Digaji dari Pajak, Jadi Alasan Publik Bikin Petisi Copot Gus Miftah

“Gus Miftah memberikan pendidikan yang salah kepada generasi muda dengan memamerkan akhlaknya dengan cara mengg*blok2an pejuang nafkah,” kata baeti *.

Reaksi masyarakat tersebut bukan tanpa alasan. Sebelumnya viral sebuah video rekaman dimana Miftah mengolok-olok Sunhaji, seorang pedagang es teh keliling saat acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: Ustaz Salim A Fillah Beri Beasiswa untuk Sekolah Anak Sunhaji Si Penjual Es Teh

Kala itu terekam momen Gus Miftah mengeluarkan umpatan pada Sunhaji yang sedang berjualan es di antara jamaah pengajian Magelang Bersholawat.

“Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol go*lok (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. go*lok),” ucap Gus Miftah dari atas panggung.

“Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir),” sambung Gus Miftah.

Baca juga: Gus Miftah Minta Maaf, Akui Khilaf Telah Hina Penjual Es Teh

Sontak hal tersebut menuai protes dan kecaman hingga pada akhirnya Miftah menyatakan permintaan maaf terbuka melalui video rekaman berdurasi 1 menit. Selain itu Ia juga mendatangi rumah Sunhaji di Dusun Gesari, Kelurahan Banyusari, Kecamatan Grabag, untuk meminta maaf secara langsung.

Sunhaji mengaku meski sempat merasa tersinggung atas olok-olok Miftah terhadap dirinya, namun ia tetap bisa memaafkan.

“Saya sudah memaafkan,” kata Sunhaji dalam sebuah video wawancara, Rabu (4/12/2024).(*)

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 18 Januari 2025
Imsak
04:19
Shubuh
04:29
Dhuhur
12:07
Ashar
15:30
Maghrib
18:19
Isya
19:33
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan