LANGIT7.ID-Jakarta; Timnas Indonesia kembali mengecewakan publik sepakbola Tanah Air setelah tampil buruk dan hanya mampu bermain imbang 3-3 melawan Laos dalam laga Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo. Pertandingan yang seharusnya menjadi ajang pembuktian kekuatan skuad Garuda justru berubah menjadi mimpi buruk dengan kartu merah Marselino Ferdinan dan rapuhnya lini pertahanan.
Memasuki babak kedua dengan skor 2-2, Indonesia yang seharusnya tampil lebih agresif justru terlihat gugup dan kehilangan arah. Pratama Arhan yang dikenal memiliki lemparan jauh mematikan, mendapat dua kali kesempatan memberikan ancaman di awal babak. Namun, karakteristik permainan yang biasanya menjadi senjata andalan timnas ini sama sekali tidak memberikan hasil karena koordinasi yang buruk antar pemain depan.
Baca juga: Pertahanan Bobrok! Timnas Indonesia Hampir Tertinggal dari Laos di Babak Pertama
Ketidakmampuan lini serang Indonesia semakin terlihat saat Rafael Struick, yang dipercaya memimpin lini depan, gagal memanfaatkan peluang emas di menit ke-60. Dalam posisi yang cukup bebas, serangannya justru menghasilkan tendangan melambung jauh di atas mistar gawang Laos. Momen ini menjadi cerminan betapa tidak efektifnya serangan Indonesia sepanjang pertandingan.
Tekanan dari permainan Laos yang di luar dugaan tangguh membuat mental pemain Indonesia goyah. Hal ini terlihat saat timnas mendapat tendangan bebas di menit ke-66 setelah Rafael Struick dilanggar Phoutthavong Sangvilay. Marselino yang dipercaya mengeksekusi tendangan bebas gagal menembus tembok pertahanan Laos, membuang peluang emas lainnya untuk mengubah skor.
Baca juga: Coach Shin Ajak Garuda Fans Dukung Langsung Timnas Lawan Laos
Puncak kekacauan terjadi pada menit ke-68 ketika Marselino Ferdinan, yang seharusnya menjadi pengatur serangan andalan, justru mendapat kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras terhadap P.Phommathep. Keputusan tak terkendali ini memaksa Indonesia harus bermain dengan 10 pemain, memperburuk situasi tim yang sudah kesulitan mengembangkan permainan.
Secercah harapan sempat muncul saat Indonesia berhasil unggul 3-2 melalui gol Muhammad Ferrari di menit ke-72. Berawal dari tendangan pojok yang dilakukan Dony Tri Pamungkas, Ferrari yang sudah bersiap di area gawang berhasil menyundul bola dengan sempurna ke gawang Laos. Namun, keunggulan ini ternyata tidak bertahan lama.
Baca juga: Hadapi Laos, Marselino: Atmosfer Kandang Sendiri Bakal Jadi Senjata Tambahan Timnas
Hanya empat menit berselang, pertahanan Indonesia yang sudah goyah akhirnya benar-benar runtuh. Soukphachan Lueanthala dengan mudah menembus lini belakang timnas, mengumpan bola ke Damoth Thongkhamsavath yang kemudian memberikan umpan matang kepada Peter Phanthavong. Tanpa kesulitan berarti, Phanthavong berhasil menjebol gawang Indonesia, menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dan mempermalukan tim tuan rumah di hadapan pendukungnya sendiri.
Di tujuh menit waktu tambahan yang diberikan wasit, Indonesia terlihat semakin kehilangan arah. Rafael Struick yang kembali mendapat peluang di menit ke-96 melalui sundulannya, gagal memanfaatkan kesempatan. Bahkan tendangan bebas terakhir yang didapat di menit ke-98 dan dieksekusi Kadek Arel dengan sundulan keras masih bisa diamankan dengan mudah oleh kiper Laos.
Hasil imbang ini menjadi tamparan keras bagi timnas Indonesia yang seharusnya bisa menang mudah melawan tim sekelas Laos. Ketidakmampuan mempertahankan keunggulan, ditambah kartu merah yang tidak perlu, menunjukkan masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pelatih Shin Tae-yong menjelang pertandingan-pertandingan krusial berikutnya di Piala AFF 2024.
(lam)