LANGIT7.ID-Jakarta; Di tengah konflik yang masih berlangsung di Gaza, Paus Fransiskus menerima kunjungan istimewa dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Vatikan, Kamis kemarin. Pertemuan ini menjadi momen bersejarah karena keduanya baru bisa bertemu langsung setelah tiga tahun. Mereka berbincang secara pribadi selama 30 menit, meski detail pembicaraan masih dirahasiakan oleh pihak Vatikan.
Setelah bertemu Paus, Abbas tidak langsung pulang. Dia masih punya agenda penting dengan para pejabat diplomatik Gereja Katolik. Topik utama yang dibahas tentu saja tentang kondisi kemanusiaan di Gaza yang sangat memprihatinkan. Mereka berharap bisa segera ada gencatan senjata dan pembebasan semua sandera.
Abbas mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Paus yang mendukung upaya perdamaian di Palestina. Dia berharap solusi dua negara bisa terwujud. Kunjungannya ke Roma masih berlanjut, karena besok dia akan bertemu Presiden Italia Sergio Mattarella dan Perdana Menteri Giorgia Meloni.
Sebagai pemimpin Gereja Katolik yang memiliki 1,4 miliar pengikut, Paus Fransiskus memang dikenal hati-hati dalam bersikap soal konflik. Namun belakangan, dia mulai terang-terangan mengkritik aksi militer Israel di Gaza. Bahkan pada November lalu, Paus menyarankan agar dunia menyelidiki apakah tindakan Israel bisa disebut genosida terhadap warga Palestina. Pernyataan ini langsung mendapat protes dari Duta Besar Israel untuk Vatikan.
Israel membantah tuduhan genosida tersebut. Mereka mengklaim hanya memburu Hamas dan kelompok bersenjata lainnya. Sementara data dari otoritas Gaza menunjukkan hampir 45.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 106.000 terluka akibat serangan Israel. Sebagian besar dari 2 juta penduduk Gaza kini menjadi pengungsi dan terancam kelaparan.
Pertemuan terakhir Abbas dan Paus terjadi pada November 2021. Dalam kunjungan kali ini, Paus memberikan hadiah istimewa berupa karya seni perunggu dengan tulisan "Perdamaian adalah bunga yang rapuh". Hadiah bermakna dalam ini juga pernah diberikan kepada pemimpin dunia lainnya.
Bersamaan dengan kunjungan Abbas, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati juga dijadwalkan mengunjungi Italia dan akan bertemu Paus besok. Paus sebelumnya telah mengecam serangan udara Israel ke Lebanon, yang sedang berkonflik dengan kelompok Hizbullah, sebagai tindakan yang melampaui batas moral.
(lam)