LANGIT7-Jakarta,- - Sebuah hasil studi menunjukkan bahwa perempuan lajang lebih bahagia dibandingkan pria lajang, sehingga perempuan merasa tidak perlu terburu-buru untuk berpasangan dalam waktu dekat.
Hasil dari sebuah penelitian yang diterbitkan Social Psychological and Personality Science mengungkapkan fakta menarik tentang kebahagiaan individu yang hidup sendiri, perempuan lajang cenderung lebih bahagia dibandingkan lelaki lajang.
Sebagaimana dilansir dari People, salah satu alasan utama yang mendukung temuan ini adalah kuatnya sistem dukungan sosial yang dimiliki perempuan.
Mereka lebih sering menjalin hubungan emosional yang mendalam dengan keluarga dan teman-teman, sehingga kebahagiaan mereka tidak bergantung sepenuhnya pada pasangan romantis.
Baca juga:
Pola Makan Sehat Semakin Diminati Orang IndonesiaPsikolog dari Universitas Toronto, Elaine Hoan dan Geoff MacDonald menganalisis data dari hampir 6.000 orang lajang baik laki-laki maupun perempuan. Mereka menemukan fakta mengenai stereotip yang ada di masyarakat bahwa wanita lajang adalah “perawan tua” yang tidak menarik.
“Sedangkan pria lajang dicap sebagai 'bujangan' yang diidamkan secara romantis,” tulis Elaine Hoan dan Geoff MacDonald dalam laporan studi mereka. Namun, mereka menulis bahwa temuan mereka “tampaknya bertentangan dengan stereotip yang ada mengenai perempuan sebagai gender yang tidak bahagia dalam masa lajang.”
Salah satu alasan mengapa perempuan menjadi lebih bahagia, menurut studi tersebut, adalah “perempuan mempunyai dukungan sosial yang lebih kuat daripada hubungan romantis.”
Hal ini membuat perempuan harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin berdampak pada kepuasan dalam suatu hubungan, di mana ketidakadilan dalam hubungan termasuk pembagian kerja rumah tangga yang tidak adil serta penurunan prioritas kenikmatan seksual perempuan.
Secara historis hal ini mengakibatkan lebih banyak benefit-nya bagi laki-laki, tapi lebih banyak kerugian bagi perempuan dalam hubungan berkomitmen.
Studi ini menemukan bahwa laki-laki lebih tidak bahagia ketika mereka masih lajang, yang menurut para peneliti “mungkin merupakan pengakuan akurat bahwa mereka mendapatkan lebih banyak keuntungan dari berpasangan dibandingkan perempuan lajang.”
Jadi secara keseluruhan penelitian ini menyimpulkan bahwa perempuan, rata-rata lebih bahagia hidup melajang dibandingkan laki-laki.
Selain itu, perempuan lajang yang sudah lebih mandiri secara finansial dibandingkan lelaki lajang, membuat mereka lebih percaya diri dan memiliki kendali atas pilihan hidup mereka.
Berbeda dengan lelaki lajang yang cenderung mengandalkan hubungan romantis sebagai sumber kebahagiaan utama, perempuan justru menemukan kepuasan dalam hal-hal lain. Mereka lebih mampu menikmati kesendirian tanpa merasa terisolasi.
Studi ini sekaligus menantang stereotip yang sering melekat pada perempuan single. Alih-alih dianggap tidak bahagia, perempuan yang memilih hidup sendiri justru menunjukkan tingkat kesejahteraan emosional yang tinggi.
Temuan ini juga menjadi pengingat penting bahwa kebahagiaan tidak melulu berasal dari hubungan romantis. Dukungan sosial yang kuat dan kemandirian dapat menjadi kunci untuk menjalani hidup yang lebih memuaskan.
(ori)