LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim memberikan motivasi dan berbagi cerita inspiratif tentang perjalanan hidupnya.
Dia menegaskan, untuk mencapai kesuksesan, seseorang harus memiliki keteguhan hati, kesabaran, dan keikhlasan. Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, Jawa Timur itu juga membagikan empat tips penting untuk meraih kesuksesan.
1. Shalat malam
Ia menyarankan agar bangun di sepertiga malam terakhir untuk melaksanakan shalat malam. Ini adalah kunci sukses yang dipegang teguh oleh Kiai Asep. "Saat itulah kita bisa memohon kepada Allah dengan sepenuh hati, dan doa-doa kita memiliki peluang besar untuk dikabulkan,” ungkap Kiai Asep dikutip dari
NU Online.
2. Ikhlas dalam beramal
Kiai Asep menekankan pentingnya melakukan segala sesuatu dengan niat yang tulus, ikhlas dalam beramal. “Ikhlas adalah fondasi setiap amal kita. Jangan pernah berharap pujian dari manusia, tapi serahkan semua hasil kepada Allah,” tutur Kiai Asep.
Baca juga:
Alissa Wahid Terima Anugerah Moderasi Beragama dari UGM Karena Hal Ini3. Jangan berkecil hati
Kiai Asep menegaskan agar setiap orang tak berkecil hati agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. “Hidup ini penuh ujian. Jangan berkecil hati jika gagal. Jadikan setiap rintangan sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik,” terangnya.
4. Punya tekad kuat
Kiai Asep menegaskan, kesuksesan tidak datang begitu saja, tetapi butuh tekad yang kuat dan keyakinan yang besar untuk mencapai tujuan. "Jangan pernah lemah atau ragu, teruslah melangkah,” tambahnya.
Kisah inspiratif Kiai Asep Kiai Asep juga menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan. Ia mengaku berasal dari keluarga sederhana di sebuah desa kecil, tetapi memiliki cita-cita besar untuk menjadi seseorang yang bermanfaat bagi umat.
“Saya memulai segalanya dari minus. Tidak ada yang instan. Pendidikan saya jalani dengan penuh tantangan, mulai dari jadi tukang parkir, bahkan kuli bangunan. Saya harus berusaha keras untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, saya tidak pernah menyerah. Saya selalu mengandalkan doa kepada Allah, usaha maksimal, dan berbuat baik kepada sesama,” kisahnya.
Kiai Asep juga mengenang saat-saat sulit di awal kariernya sebagai pendidik dan tokoh masyarakat.
“Tantangan datang bertubi-tubi, tapi saya selalu percaya bahwa kesabaran dan keikhlasan akan membawa saya ke jalan yang lebih baik. Alhamdulillah dengan pertolongan Allah, saya bisa mencapai posisi seperti saat ini, bukan untuk kebanggaan pribadi tetapi untuk memberi manfaat bagi banyak orang,” ujar Kiai Asep.
(ori)