LANGIT7.ID-Jakarta; Perjalanan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 menjadi penentu masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala. Meskipun gagal di Piala AFF 2024, prestasi tim Garuda di level Asia membuka peluang besar untuk menembus kompetisi sepakbola terbesar di dunia.
Timnas Indonesia saat ini berada di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pencapaian ini menjadi catatan positif setelah sekian lama tim nasional kesulitan bersaing di level kontinental.
Target lolos Piala Dunia menjadi prioritas utama PSSI di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan ini telah membuktikan kemampuannya dengan membawa seluruh kelompok usia timnas berkompetisi di level Asia.
Baca juga: Impian Victor Dethan Terwujud Bersama Timnas Indonesia"Prestasi di level Asia sudah menunjukkan perkembangan signifikan. Semua kelompok usia berhasil tampil di kompetisi Asia berkat kolaborasi coach Shin dengan coach Indra dan coach Nova. Hal ini membuktikan ada progres nyata dalam pembinaan sepakbola nasional," ujar Pengamat Sepakbola Erwan Hendarwanto, dikutip Rabu (25/12/2024).
Kegagalan di Piala AFF 2024 menuai kritik dari berbagai kalangan. Namun, strategi rotasi pemain yang diterapkan Shin diyakini sebagai bagian dari persiapan menghadapi kualifikasi Piala Dunia.
"Mungkin jika menggunakan pemain-pemain senior Liga 1 hasilnya akan berbeda, karena publik tidak hanya melihat hasil akhirnya saja tetapi ada sedikit kesan bahwa Shin Tae-yong kurang memprioritaskan Piala AFF," ujar dia.
Baca juga: Performa Moncer di Persik, Ezra Walian Buka Suara Soal Peluang Kembali ke Timnas IndonesiaErwan yang juga asisten pelatih PSIM Yogyakarta menekankan bahwa tekanan publik merupakan hal wajar dalam profesi kepelatihan. Ia mencontohkan Pep Guardiola yang juga mendapat kritik meski telah membawa banyak gelar untuk Manchester City.
Transformasi sepakbola Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong terlihat dari gaya permainan yang lebih modern. Para pemain muda mendapat kesempatan berkembang melalui program pembinaan sistematis yang diterapkan pelatih berusia 54 tahun ini.
Keberhasilan menembus Kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga membuka peluang sejarah bagi Indonesia. Tim Garuda berpeluang mengukir prestasi pertama lolos ke turnamen elite dunia yang akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
(lam)