JAKARTA, LANGIT7.ID - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memastikan biaya haji tahun 2025 akan lebih murah tanpa mengurangi kualitas pelayanan.
Hal tersebut dia ungkap usai rapat koordinasi bersama Mensesneg dan Seskab di Istana Negara, Jumat (27/12/2024).
Berikut lima fakta menarik terkait informasi biaya haji tersebut, merujuk laporan
Antara.
1. Tidak Kurangi Kualitas PelayananMenag menegaskan, meski biaya haji akan lebih murah, efisiensi yang dilakukan tidak akan mengurangi kenyamanan dan keamanan jamaah.
"Murahnya bukan berarti kualitas pelayanan berkurang," ujar Nasaruddin.
Ia juga mengingatkan pentingnya memilih moda transportasi yang aman dan berkualitas, bukan sekadar murah.
2. Profesionalisme Petugas HajiPetugas haji yang bertugas mendampingi calon jamaah di masa depan dituntut memiliki kemampuan fisik sekaligus profesional dalam membimbing jamaah.
Langkah tersebut bertujuan untuk memastikan pelayanan tetap maksimal meski ada efisiensi biaya.
Baca Juga: Kota Madinah Masuk Daftar 100 Destinasi Wisata Terbaik Dunia3. Faktor EksternalMenurut Nasaruddin, biaya haji yang lebih murah dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti inflasi dan nilai tukar mata uang.
Selain itu, pembersihan penyimpangan pengelolaan dana haji diharapkan berkontribusi pada penurunan biaya.
4. Keputusan Tunggu Rapat Panja DPRWakil Menteri Agama Muhammad Syafii menyebut, penurunan biaya haji hampir dipastikan terjadi.
Namun, besaran penurunannya baru akan diputuskan dalam rapat Panitia Kerja (Panja) DPR yang dijadwalkan akhir Desember 2024.
Baca Juga: Profil Lengkap Nasaruddin Umar: Menteri Agama RI 2024-2029 di Kabinet Merah Putih Prabowo5. Arahan Presiden Prabowo SubiantoPresiden Prabowo Subianto menekankan agar pelaksanaan haji 2025 lebih berkualitas sekaligus lebih terjangkau.
"Beliau melihat banyak biaya yang bisa dirasionalisasi, sehingga kualitas meningkat, tetapi harganya turun," ujar Syafii.
Persiapan pelaksanaan ibadah haji 2025 saat ini telah mencapai 80 persen, termasuk proses seleksi calon jamaah yang hasilnya segera diumumkan pada Januari 2025.***
(hbd)