LANGIT7.ID-Jakarta; Sektor industri halal dan keuangan syariah menjadi prioritas Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mendorong pemerataan ekonomi nasional di tahun 2025. Strategi ini muncul menyusul masih tingginya kesenjangan pendapatan dan pembangunan antarwilayah di Indonesia.
Program peningkatan ekonomi berbasis syariah ini akan melibatkan berbagai sektor, mulai dari pengembangan bisnis halal hingga pengelolaan dana sosial keagamaan. Upaya ini bertujuan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.
"Hal ini sangat diperlukan untuk mengatasi beragam masalah kesenjangan yang menjadi tantangan besar negara kita dan harus segera diselesaikan," kata Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan, dikutip Rabu (1/1/2025).
MUI telah memetakan beberapa sektor prioritas yang perlu mendapat perhatian khusus. Penguatan industri halal dan keuangan syariah dinilai mampu membuka peluang usaha baru sekaligus menciptakan distribusi pendapatan yang lebih merata.
Lembaga ini juga mendorong optimalisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah sebagai instrumen pengentasan kemiskinan. Dana sosial keagamaan tersebut diyakini memiliki potensi besar dalam membantu masyarakat prasejahtera meningkatkan taraf hidupnya.
"MUI mendorong pemerintah dan pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan peran serta kontribusi ekonomi syariah dalam perekonomian nasional di tahun 2025," ujar dia.
Program ini rencananya akan diimplementasikan melalui berbagai kebijakan dan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor ekonomi syariah. MUI meyakini, dengan dukungan penuh dari pemerintah dan pemangku kepentingan, upaya pengurangan kesenjangan ekonomi dapat berjalan lebih efektif.
Amirsyah menambahkan, pihaknya akan terus mendampingi pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang berpihak pada kepentingan rakyat. Sinergi antarlembaga ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia.
(lam)