LANGIT7.ID-Jakarta; Di tengah peringatan PBB tentang kondisi Gaza yang semakin memburuk, seorang aktivis Palestina memiliki ide kreatif untuk membantu pembangunan kembali wilayahnya. Osama Qashoo, pria berusia 43 tahun ini menciptakan Gaza Cola, minuman bersoda yang kini mulai dipasarkan di London. Tujuannya sederhana namun mulia: membangun kembali Rumah Sakit al Karama di Gaza utara yang kini telah hancur.
"Rumah sakit itu hancur tanpa alasan yang masuk akal, sama seperti rumah sakit lain di Gaza," ungkap Qashoo dengan nada sedih. Menurutnya, perusahaan minuman global saat ini hanya mementingkan keuntungan tanpa peduli nasib manusia.
Baca juga: Boikot Coca-Cola, Pengusaha Palestina Ciptakan Cola Anti-GenosidaQashoo memilih Rumah Sakit al Karama karena ukurannya tidak terlalu besar sehingga lebih mudah dikelola. Meski belum bisa memastikan waktu dan biaya yang dibutuhkan, dia tetap optimis. "Kita harus tetap bermimpi dan berimajinasi, karena tanpa itu kita tidak bisa hidup," katanya penuh harapan.
Sambil menunggu pembangunan permanen, tim Qashoo telah mendirikan rumah sakit darurat menggunakan parasut bekas bantuan udara. Dia bahkan sudah merencanakan detail pembangunan rumah sakit baru, mulai dari peralatan medis hingga sistem pencahayaan.
Gaza Cola lahir pada November 2023. Minuman ini dikemas dalam kaleng merah yang khas dengan hiasan bendera Palestina dan tulisan "Gaza Cola" dalam kaligrafi Arab yang indah. Desainnya terinspirasi dari keffiyeh, kain tradisional Palestina yang menjadi simbol perjuangan. Menariknya, meski menciptakan minuman bersoda, Qashoo mengaku bukan penggemar minuman jenis ini.
Qashoo sendiri adalah mantan tahanan yang meninggalkan Palestina 18 tahun lalu setelah mengalami penyiksaan. Kini dia menetap di Inggris dan tahun lalu berhasil membuka Palestine House di London, sebuah pusat kegiatan politik dan budaya Palestina.
Kesuksesan Gaza Cola terlihat dari penjualannya yang mencapai 500.000 kaleng secara online pada akhir tahun lalu. Harganya £30 untuk kemasan 24 kaleng dan £12 untuk 6 kaleng. Minuman ini tidak hanya populer di Inggris, tapi juga dikirim ke berbagai negara seperti Spanyol, Australia, Afrika Selatan, dan Kuwait.
(lam)