LANGIT7.ID-, Jakarta- - Mengonsumsi makanan yang dibakar memang nikmat. Namun belum banyak yang tahu jika makanan yang dibakar tersebut mengandung risiko yang menyertainya. Makanan yang dibakar harus memenuhi prosedur serta standar kesehatannya.
Apalagi jika terlalu sering mengkonsumsi makanan yang dibakar atau mengkonsuminya dalam jumlah yang terlalu banyak.
Berikut ini potensi penyakit yang mungkin timbul jika terlalu sering mengonsumsi makanan yang dibakar yang dilansir situs web Kementerian Kesehatan:
Kanker Makanan yang dimasak dengan cara dibakar dapat menyebabkan kanker. Alasannya, kandungan protein dalam daging, ikan, dan ayam dapat bereaksi dengan suhu pembakaran tinggi dan membentuk senyawa karsinogenik. Senyawa ini dapat merusak struktur DNA dalam gen anda, memicu perkembangan sel kanker.
Untuk mengurangi pembentukan senyawa tersebut, Anda dapat merendam daging dalam bumbu tradisional dan alami serta menghindari memasak daging dalam waktu lama pada suhu tinggi.
Baca juga:
Diet Mediterenia Bagus untuk Pria Agar Tak Kena Disfungsi EreksiKandungan gizi menghilang Semua jenis daging memiliki kandungan protein tinggi karena dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi. Namun, untuk mencegah kehilangan protein, bakar daging pada suhu rendah atau dengan api kecil dalam jangka waktu yang lama agar daging matang secara merata tanpa kehilangan proteinnya.
Asam lambung Makanan yang dibakar membuat lambung bekerja lebih keras untuk mencernanya, menyebabkan asam lambung meningkat dan meningkat. Oleh karena itu, orang dengan penyakit lambung dan maag tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan yang dibakar terlalu sering.
Cacing yang masih tertinggal dalam daging Daging yang dibakar tidak selalu matang sepenuhnya karena proses ini. Hal ini dapat menghasilkan cacing atau larva atau telur cacing yang masih hidup di dalam daging. Untuk mencegahnya, Anda bisa membakar daging pada api kecil dalam jangka waktu lama dan merata.
Daging yang tidak matang sepenuhnya dapat mengandung cacing, seperti cacing pita Taenia saginata, yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Cacing pita berbentuk pipih ini dapat hidup dan berkembang dalam tubuh sapi dan dapat berukuran hingga 25 meter panjang.
(ori)