LANGIT7.ID, Jakarta - Bangsa Indonesia dengan heterogenitas (keberagaman) yang tinggi dalam segala hal, tetap berada dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Masing-masing daerah, suku, dan budaya saling melengkapi antara satu dan lainnya.
Dai kondang almarhum KH Zainuddin MZ dalam salah satu ceramahnya mengibaratkan bahwa bangsa Indonesia seperti lima jari. Kelima jari tersebut memiliki peran dan fungsi berbeda, namun tetap saling melengkapi.
Baca Juga: Kangen Zainuddin MZ: Takut Mati Cinta Dunia Bukti Tak Punya Bekal Akhirat"Kalau kompak apa yang tidak terpegang, tapi kalau sudah terpecah, segalanya tidak bisa terpegang. Ibu jari ini namanya umara atau pemerintah, kerja apa saja kalau bagus akan diapresiasi, tapi kalau tidak baik akan seperti ini," ujar dia seraya mengacungkan jempol dan membalikkan dalam salah satu ceramahnya, dikutip Rabu (29/9/2021).
Kemudian selanjutnya telunjuk. Kiai Kondang ejuta Ummat itu mengibaratkan telunjuk adalah para pengusaha, ekonom, investor, dan para pemilik modal besar lainnya. "Kita perlu mereka untuk meningkatkan perekonomian, kalau orang sugih (kaya) sudah nunjuk, kelar urusan. Tapi kalau yang melarat nunjuk-nunjuk, bisa repot nanti," katanya berkelakar.
"Makanya kata orang serba salah jadi orang susah, tapi lebih susah jadi orang serba salah.Itulah telunjuk," ungkapnya.
Berikutnya adalah jari tengah. Dia bersifat netral dan ada di semua kalangan, tidak di kanan dan tidak juga di kiri, di antaranya TNI, cendekiawan, dan juga ulama. Mereka tidak kemana-mana, tapi ada di mana-mana.
Baca Juga: Kangen Zainuddin MZ: Istri Wajib Jaga Wibawa dan Kehormatan Suami"Wnggak bisa diajak suitan ini (jari tengah). Nggak ada anak-anak main, kemudian suit begini," tuturnya sembari menunjukkan bentuk jari tengah dan disambut tawa para hadirin.
Setelah itu, yaitu jari manis. Dialah pemuda dan masa muda, umumnya setiap orang akan melewati masa muda dengan pengalaman yang manis. Harapan masa depan dan cita-cita ada di tangan pemuda.
"Pemuda menjadi harapan agama, nusa, bangsa, dan negara. Juga harapan pemudi he he he," ujarnya berseloroh.
Terakhir, yaitu kelingking, dialah yang diibaratkan dengan perempuan. Ibu jari meskipun besar, tetapi ketika suit dengan kelingking, kalah. Menurut dia, dimana-mana laki-laki kalah dengan perempuan.
Baca Juga: Kangen Zainuddin MZ: Jadikan Agama Motivasi Pilih Pasangan HidupBahkan lebih jauh, Nabi Adam dapat tergelincir dari surga karena keinginan Hawa untuk mendekati buah Khuldi. "Itulah kelingking, Julius Kaisar tunduk pada Cleopatra, Napoleon kuasa Eropa bertekuk lutut di bawah Margareth," ujarnya.
"Hadirin kalau lima jari ini bersatu padu, saling melengkapi, dan menguatkan, maka kita akan menjadi bangsa yang kuat dan tidak tercerai-berai," katanya.
Baca Juga:
Kangen Zainuddin MZ: Hiduplah Bermakna karena Kiamat Rahasia Allah
Kangen Zainuddin MZ: Gara-Gara Ini Amal Kebaikan Hancur(asf)