Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 26 April 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Tak Hanya Ajarkan Kesederhanaan, di Pesantren Juga ada Guyon Ilmiah

Muhajirin Sabtu, 11 Desember 2021 - 23:08 WIB
Tak Hanya Ajarkan Kesederhanaan, di Pesantren Juga ada Guyon Ilmiah
Presiden Joko Widodo sedang bercanda dengan santri (Dok Biro Setpres)
LANGIT7.ID - Pondok pesantren hadir sebagai solusi pendidikan di Tanah Air. Pesantren tak hanya mengajarkan kesederhanaan, namun banyak aktivitas ilmiah yang bisa memperkaya intelektualitas para santri.

Di sisi lain, pesantren menekankan aspek spiritual, sehingga para santri memiliki kehidupan yang lekat pada nilai-nilai agama. Setidaknya, pesantren menjadi tempat kaderisasi anak bangsa agar tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengakui hal itu. Dalam sebuah bincang-bincang santai dengan Prof Quraish Shihab yang dipandu Najwa Shihab di kanal youtube Narasi TV, Gus Baha menceritakan kelebihan pondok pesantren dibanding lembaga pendidikan lain.

Baca Juga: Pesantren Jadi Tempat Ideal Pembinaan Karakter, Begini Kata Presiden Jokowi

Dalam perbincangan itu, Prof Quraish Shihab menceritakan pengalamannya saat mondok selama dua tahun dan mengenyam pendidikan belasan tahun di Kairo, Mesir. Ia memiliki hubungan erat dengan para kiai hingga habaib.

Hal paling berkesan bagi sosok Quraish Shihab adalah keikhlasan para guru pesantren yang menegur tanpa marah dan mengajar tanpa pamrih. Gus Baha lalu menambahkan, ada rasa yang masih orisinil dalam pesantren yang masih ada hingga saat ini.

Dia menceritakan tentang seorang wali yang bertanya, “Kalau bisa makan satu piring, kenapa harus korupsi?”

Tradisi pesantren mengajarkan untuk melihat kehidupan normal menjadi hal biasa. Pesantren mengajarkan hal pokok adalah pokok, dan sekunder adalah sekunder. Dari situ para santri bisa mengetahui hal-hal yang berlebihan.

Uang satu juta terasa banyak jika disertai rasa syukur. Namun tak cukup bagi orang serakah. Nilai-nilai Islam yang selalu ditanamkan kepada para santri. “Orang-orang miskin senang itu mewah, tidak usah diganggu,” kata Gus Baha menirukan quote dari sang ayah.

Mendengar hal itu, Quraish Shihab menimpali. “Dalam agama, akal harus diasah tapi hati juga harus diasah. Letakkan sedikit rasa di akalmu supaya dia lurus. Letakkan juga sedikit akal di perasaanmu. Manusia terdiri dari jiwa dan raga, akal dan rasa harus menyatu. Rasa bisa mengalahkan akal. Cinta hilang, akal dikalahkan oleh rasa. Akal tidak bisa menciptakan iman dan cinta,” katanya.

Gus Baha lalu menyampaikan, di pesantren ada tradisi guyon yang ringan, ilmiah, tapi bikin ceria, ringan tapi mendidik. Guyonan itu yang membentuk Gus Baha menjadi orang yang sangat menghargai kesederhanaan. Baginya, selalu ada pelajaran dari setiap hal, bahkan dari hal yang dianggap sepele sekalipun.

“Kayak apa celakanya kita, kalau bahagia menunggu maksiat dulu, harus melakukan hal yang buruk. Allah Ta’ala menyediakan sekian kesenangan dari hal-hal yang dibolehkan,” ucap Gus Baha.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 26 April 2025
Imsak
04:26
Shubuh
04:36
Dhuhur
11:54
Ashar
15:14
Maghrib
17:51
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan