LANGIT7.ID - Di dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa ayat yang tak memiliki arti seperti kata
Alif Lam Mim dan
Haa Mim. Namun, sebenarnya ayat tersebut bisa dipahami meski tak memiliki arti secara harfiah.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan, sudah ada kaidah dalam memaknai Al-Qur'an, baik kaidah yang diciptakan para ulama maupun kaidah bahasa dari peradaban Arab.
"Kemudian Al-Qur'an turun dengan memakai bahasa Arab, meskipun ga paham bahasa Arab, tapi dari tata bahasa yang digunakan orang Arab kita bisa paham. Misalnya, kalau saya mengajari anak saya dengan ulet dari A-Z. Saya punya anak latih dari A-Z," kata Gus Baha, dikutip kanal Santri Gayeng, Senin (20/12/2021).
Penggunaan A-Z merupakan istilah bahasa Indonesia yang dijadikan perumpamaan oleh Gus Baha sebagaimana kata
Alif Lam Mim dan
Haa Mim dalam Al-Qur'an. Ketika seorang guru bercerita telah mengajar suatu bidang ilmu dari A-Z. Semua yang mendengar atau murid pasti paham arah dari kata A-Z itu.
Demikian pula misalnya, kata Gus Baha, seorang anak muda tengah nongkrong dan bercerita kepada temannya. Pemuda itu berkata, "tadi saya disinggung, tanpa ba-bi-bu langsung saya pukul."
Kalimat ba-bi-bu itu menurut Gus Baha merupakan kalimat yang tidak memiliki arti atau makna, tapi bisa diketahui arah dan maksudnya. Demikian pula penggunaan kalimat
Alif Lam Mim dan kalimat serupa dalam Al-Qur'an.
"Di sini, ada ulama, termasuk Ibnu Abbas dan beberapa ulama mengatakan, alif lam mim dan haa mim itu termasuk dalam kriteria ini," kata Gus Baha.
Hal itu terbukti pada era Rasulullah. Tidak ada satupun musuh Islam yang pernah memprotes ke Baginda Nabi Muhammad perihal ada ayat yang tak memiliki arti.
"Tidak pernah ada menyoal Muhammad, 'ya Muhammad! Ini ada ayat yang tidak bisa dimaknai. Quran kamu bilang haa mim dan alif lam mim.' Tidak ada yang protes seperti itu karena orang tahu, meskipun tidak tahu maknanya, namun mengerti penggunaannya seperti tadi ba-bi-bu, kan tidak tahu maknanya. A-Z juga tidak ada maknanya, tapi tahu arahnya seperti gimana," Gus Baha.
Kalimat A-Z dan ba-bi-bu dalam tatanan bahasa Indonesia bisa menjadi perumpamaan kalimat
Alif Lam Mim dan kalimat serupa dalam Al-Qur'an. Sehingga, ulama seperti Ibnu Jarir Ath-Thabari mengatakan,
Alif Lam Mim dan
Haa Mim tidak diketahui maknanya karena termasuk ayat mutasyabihat.
"Tapi kalau kamu tanya saya, kata at-Thabari, kenapa Allah pakai seperti itu? Kira-kira begini, saya mengajari anak saya beberapa huruf atau bacaan yang dibutuhkan anakku. Lalu anakku saya ajarkan ba-bi-bu. Terus, ba-bi-bu ada maknanya ga? Tidak tapi kamu paham arahnya," ucap Gus Baha.
(jqf)