Langit7, Aceh - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) meluncurkan Digitalisasi Ekosistem Masjid. Hal itu dilakukan sebagai upaya memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Tanah Air, khususnya di Aceh.
Peluncuran itu dilakukan di 37 masjid region Aceh sebagai bentuk implementasi program.
Wakil Komisaris Utama BSI, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, program itu sebagai kelanjutan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara BSI tengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada 29 September lalu.
Baca juga: Kerjasama BSI dan Brantas Abipraya, Dorong Kepemilikian Rumah SyariahKeduanya berupaya mengoptimalkan peran masjid sebagai penguatan ekonomi masyarakat. Kegiatan ini mendapat dukungan langsung dari Kementerian Agama.
"Masjid sebagai tempat ibadah harus dioptimalkan fungsinya bagi kemaslahatan umat. Selain itu, masjid juga harus menjadi tempat muamalah guna membangun kemajuan umat," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Adapun upaya itu dilakukan melalui penyediaan layanan pengelolaan keuangan masjid. Di mana sistem perbankan syariah menjadi bagian dari program kolaborasi bersama DMI.
TGB menyebutkan, kehadiran BSI di Aceh, juga berkomitmen menumbuhkembangkan perekonomian di wilayah setempat. Sehingga, diharapkan dapat mengembalikan kejayaan perekonomian masyarakat Aceh.
Baca juga: Grebek Pasar BSI, Hadirkan Layanan Pembiayaan Gadai dan Cicil EmasSementara itu, Komisaris Independen BSI, Arief Rosyid Hasan mengatakan, Aceh bukan sekadar etalase implementasi keuangan ekonomi syariah di Indonesia. Tetapi juga sebagai pilot project dari implementasi keuangan ekonomi syariah.
“Aceh sudah menjadikan syariah sebagai jalan utama, bukan sebagai pilihan atau alternatif. Sehingga menjadi tugas kita bersama untuk menyukseskan agenda qanun di Aceh,” tambahnya.
Adapun kerja sama dalam Digitalisasi Ekosistem Masjid, di antaranya yakni pemanfaatan BSI Net Banking sebagai media pengelolaan keuangan masjid.
Berikut dengan penggunaan QRIS untuk transaksi sosial zakat, infak, sedekah dan waqaf (Ziswaf) para jamaah. Termasuk kotak amal masjid yang akan ditempel QRIS, sehingga dana akan langsung tertransfer ke rekening masjid.
Kemudian pemanfaatan platform jadiberkah.id untuk crowd funding proyek wakaf masjid. Penggunaan aplikasi Taqmir Masjid di www.taqmir.com untuk pengelolaan kegiatan masjid dan jamaah yang aplikasinya bisa diunduh di ponsel cerdas jamaah dari Playstore Taqmir.
Ada pula kerja sama BSI
Smart Agen yang menjadikan pengurus masjid sebagai pengelolanya. Selain itu, program referral Kode-in Masjid. Di mana setiap pembukaan rekening jamaah melalui BSI Mobile akan memberikan donasi untuk kebersihan masjid.
Pengurus masjid juga akan memiliki aplikasi digital masjid yang dapat menghadirkan kebutuhan informasi, baik keuangan, ibadah, maupun kajian masjid.
Sekjen PP DMI Imam Addaruqudni menambahkan, masjid juga bisa menjadi tempat untuk melakukan banyak hal, salah satunya yang berhubungan dengan kreativitas.
Masjid, lanjut dia, merupakan tempat yang bisa memberikan kemakmuran bagi umat. Sehingga harus bisa menjadi tempat untuk mengupayakan kesejahteraan, yaitu dengan kegiatan ekonomi.
“Ini momentum yang tepat untuk kembali menjadikan masjid sebagai pusat masyarakat. Selain tempat untuk beribadah, juga akan menjadi tempat untuk melakukan konsultasi keuangan, terutama bagi masyarakat kurang mampu,” tambahnya.
Baca juga: BSI Berdayakan Generasi Muda Perkuat Ekonomi MasjidSeperti diketahui, DMI mencatat jumlah masjid dan mushala yang ada di Indonesia mencapai hampir 800 ribu. Sementara jumlah yang sudah tercatat resmi melalui Sistem Informasi Masjid (Simas) Kementerian Agama sebanyak 300 ribu masjid.
Jumlah itu perlu didukung dengan peran signifikan bagi masyarakat, bukan hanya sebagai tempat ibadah melainkan juga sebagai pusat peradaban. Di antaranya dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi umat.
(zul)