Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Polisi korban bom bunuh diri di Kantor Polsek Astana Anyar merupakan wali santri di Pondok Pesantren Persis 1 Pajagalan, Bandung. Agus Sofyan diketahui memiliki seorang putri bernama Alfahri Ibnu Sofyan yang tengah menempuh pendidikan di Pesantren Persis 1 Pajagalan.
Tak kurang dari 103 buku telah ditulisnya. Semua kalangan dari berbagai aliran dan paham keagamaan di Indonesia mengambil manfaat dari karya-karya beliau. Artinya, ke-Ulama-an beliau diakui secara nasional bahkan internasional.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Ketum PP Persis), KH Jeje Zaenudin turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya serta berharap yang terbaik bagi seluruh masyarakat Kota Cianjur. Terutama bagi mereka yang terdampak musibah tersebut.
Ustaz Aceng Zakaria pernah berpesan agar seluruh alumni pesantren Persis diharapkan melanjutkan perjuangannya membina umat dan masyarakat agar menjadi hamba Allah yang siap mengabdi dan berbakti kepadaNya.
Husnul khatimah sudah tidak asing lagi di telinga seluruh umat muslim. Frasa tersebut sering kali terdengar ketika ada seorang mukmin meninggal dunia. Lantas apa makna husnul khatimah?
Dalam sejarah Islam ada tiga bayi yang dapat berbicara hingga membuat orang-orang sekitar terheran-heran, hal ini tentunya atas izin Allah SWT. Kisah-kisah tersebut seperti yang tertuang dalam Al-Qur'an dan hadis.
Kiai Wawan menuturkan, siapapun yang meninggalkan salat lima waktu dalam sehari akan mendapat ganjaran dahsyat dari Allah SWT. Tetapi sebesar apapun dosa yang diperbuat, akan tetap diampuni Allah jika dia benar-benar bertaubat.
Masjid merupakan tempat suci yang sangat dicintai Allah SWT. Sebagai tempat ibadah dan mulia, masjid harus diisi dengan hal-hal positif dan Allah melarang perbuatan negatif sekecil apapun di masjid.
Lembaga pendidikan agama seperti pesantren tidak hanya sekadar memberi pelajaran agama saja. Melainkan para santri juga dituntut visioner, artinya harus memahami permasalahan umat kedepannya.
Dia mengatakan, menurut Ahmad Mansur Suryanegara, dalam bukunya 'Api Sejarah' terdapat Kongres Pemuda I pada 2 Mei 1926. Kemudian hadir Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 yang merupakan lahirnya Hari Sumpah Pemuda.