Generasi stroberi menjadi salah satu penyebab ramainya kasus kekerasan yang timbul pada dan oleh anak. Jika kasus kekerasan pada anak tidak ditanggulangi, maka bisa berdampak pada generasi lima sampai sepuluh tahun ke depan.
Wakil Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI, Zahratun Nihayah menyebut kebiasaan penggunaan gagdet secara berlebih bisa berdampak pada keharmonisan keluarga. Ironisnya, kebiasaan tersebut sudah jarang disadari saat ini.
Childfree menjadi topik hangat yang dibicarakan publik Tanah Air saat ini. Childfree merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu atau pasangan yang memutuskan untuk tidak memiliki anak.
Generasi milenial atau generasi Z saat ini memiliki ciri yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi ini dikenal sebagai generasi yang tech-savvy dan cepat beradaptasi dengan teknologi terbaru.
Generasi Z sangat lekat dengan dampak negatif generasi cyber seperti perlaku asosial, terburu-buru dan tidak teliti, tidak tangguh dalam proses dan mudah putus asa, techno junkies, konsumtif, serta mudah ikut-ikutan dan dipengaruhi.
Gen Z sangat dekat dengan teknologi dan era digital, namun sayang, mereka bisa terdampak perilaku negatif jika tidak mendapatkan pendidikan tangguh sejak dini
Psikolog Ustadz Adriano Rusfi (Bang Aad) memandang orangtua memiliki peran penting sebagai arsitek peradaban. Dia merujuk pada Surah Ali-Imran ayat 110.
Psikolog sekaligus penulis buku Membasuh Luka Pengasuhan, Diah Mahmudah, menjelaskan, suami memiliki peran penting dalam menyembuhkan luka pengasuhan yang dialami seorang istri.
Pegiat Keayahan, Ayah Irwan Rinaldi, meminta para orangtua memperhatikan lima hal sebelum memilihkan sekolah untuk anak-anaknya. Sekolah dan orangtua harus menjalin komunikasi yang kuat untuk menghembatkan anak.
Pegiat Keayahan, Ayah Irwan Rinaldi, mengingatkan para orangtua untuk memilih sekolah yang tepat untuk anak-anaknya. Memilih sekolah yang tepat sangat penting agar pertumbuhan fisik anak sejalan dengan perkembangan psikologisnya.