Apa hukum orang yang berbuat maksiat jika, saat bertobat, ia sudah tidak dapat lagi melakukan kemaksiatan yang ia tobatkan, atau ia telah menjadi lemah sehingga tidak mungkin lagi melakukannya? Apakah tobatnya itu sah?
Adam juga menangis selama 40 tahun karena menyesali terjadinya pembunuhan putranya. Jika tangisan Adam itu dilakukan secara terpisah maka bisa dihitung bahwa Nabi Adam menangis sepanjang hidupnya selama 180 tahun.
Imam al Ghazali mengatakan tobat adalah suatu penyesalan yang membawa kepada tekad dan keinginan kuat untuk tidak melakukan dosa lagi. Dan penyesalan itu dihasilkan oleh ilmu atau pengetahuan.
Di antara dosa yang besar, yang ditunjukkan dan anjurkan al-Quran agar kita segera bertobat darinya adalah: dosa menyembunyikan kebenaran serta tidak menjelaskannya kepada manusia.
Di antara tanda-tanda sempurnanya tobat mereka adalah mereka memperbaiki apa yang dirusak oleh sifat munafik mereka. Serta agar mereka hanya berpegang pada Allah SWT saja bukan kepada manusia.
Kecepatan dituntut dalam meminta magfirah sebelum meminta surga. Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. QS. al Hadid: 21.
Ada rukun yang dituntut untuk dipenuhi dalam tobat, yaitu agar meninggalkan dosa, menyesal darinya, dan bertekad untuk tidak mengulanginya, semata karena Allah SWT saja.
Setiap hati pernah merasakan kedekatan dengan Allah. Saat salat terasa begitu khusyuk, tilawah Al-Quran menyejukkan, dan doa-doa mengalir dengan penuh harap.
Tobat harus dengan tekat yang kuat, bukan keinginan yang dilandasi oleh keragu-raguan. Tidak seperti mereka yang pada pagi harinya bertobat sementara pada sore harinya kembali mengulangi lagi dosanya.
Al-Qusyairi mengatakan penyesalan itu cukup untuk mewujudkan tobat. Karena penyesalan itu akan mengantarkan kepada dua rukun lainnya, yaitu tekad dan meninggalkan perbuatan dosa.
Unsur atau faktor pertama tobat adalah unsur pengetahuan. Yang tampak dalam pengetahuan manusia akan kesalahannya dan dosanya ketika ia melakukan kemaksiatan kepada Rabbnya
Keimanan akan mengalami kerusakan ketika seseorang melakukan dosa besar. Hingga sebagian hadis menafikkan keimanan itu dari orang-orang yang melakukan dosa besar ketika mereka melakukannya.