Rumah tangga adalah bentuk komitmen seumur hidup. Apabila ada konflik dan perselisihan dalam menjalani kehidupan sebagai suami dan istri merupakan hal yang wajar terjadi.
Membangun keluarga harmonis membutuhkan komitmen kuat dari pasangan. Kuncinya adalah mengikuti teladan Rasulullah SAW dengan memprioritaskan keluarga di tengah kesibukan, meluangkan quality time, saling menguatkan iman, dan rajin berdoa. Kebahagiaan keluarga adalah hasil dari upaya berkelanjutan yang didasari cinta dan kasih sayang.
Tokoh agama terkemuka membagikan wawasan berharga tentang membangun rumah tangga harmonis. Kunci utamanya adalah komunikasi positif, rasa syukur, dan introspeksi diri. Beliau menekankan pentingnya menghindari kata-kata yang menyakitkan, terutama terkait rezeki. Pesan ini menginspirasi banyak pasangan untuk memperkuat hubungan mereka.
Fenomena selingkuh digital menjadi ancaman serius bagi keutuhan rumah tangga di era teknologi. Buya Yahya memperingatkan bahaya komunikasi berlebihan dengan lawan jenis di dunia maya. Pasangan perlu waspada dan fokus menyelesaikan masalah di rumah, bukan mencari pelarian online. Keterbukaan dan kesadaran akan godaan digital menjadi kunci menjaga harmonisasi rumah tangga modern.
Kedamaian, ketenangan, kasih sayang, dan cinta. Ini adalah hal-hal yang direnungkan oleh sebagian besar orang yang sudah menikah. Ada orang merasa hal tersebut hilang dari pernikahannya
Data Statistik Indonesia mengungkap jumlah kasus perceraian di Indonesia mencapai 516.334 kasus pada 2022. Jumlah ini naik 15,31% dibandingkan tahun sebelumnya 447.743 kasus.
Rumah tangga yang bahagia merupakan dambaan setiap pasangan rumah tangga. Namun, terkadang, ada sifat-sifat jelek yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga.
Pembagian tugas dalam rumah tangga seringkali dianggap tidak wajar. Pembagian tugas tak jarang memicu perdebatan yang mengakibatkan ketegangan antarpasangan.
Keluarga maslahat atau sakinah menjadi tujuan universal setiap rumah tangga. Konsep ini memiliki akar dalam nilai-nilai agama dan budaya di masyarakat yang menempatkan kerukunan
Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, Prof. Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya), menjelaskan nafkah merupakan kewajiban yang Allah bebankan kepada suami untuk istri.
Tidak semua orang menyadari dampak positif dan negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan. Apalagi hal itu bisa menimbulkan masalah bagi anggota keluarga di rumah.