Banyak cerita yang menggambarkan ketidakakurann antara ibu mertua dengan menantu perempuan. Tak hanya ada di film atau sinetron saja, konflik ibu mertua dan mantu perempuan pun banyak ditemui din kehidupan nyata.
Bagi asangan yang sudah mengarungi bahtera rumah tangga selama bertahun-tahun bukan perkara mudah menjaga keharmonisan hubungan. dr Aisah Dahlan, mengungkapkan beberapa cara untuk menjaga pernikahan tetap berjalan harmonis dan romantis.
Segala tindakan Rasulullah selalu menjadi panutan umat muslim di dunia, termasuk dalam urusan berumah tangga. Banyak hal yang bisa dicontoh dari perlakukan Rasulullah terhadap istrinya, sesuai syariat Islam.
Hadirnya orang ketiga di tengah pasangan suami istri yang sah kerap dituding sebagai penyebab rusaknya rumah tangga. Tak hanya perempuan saja yang bisa jadi orang ketiga, laki-laki pun punya peluang yang menjadi perebut istri orang.
Sangat penting suami istri meniatkan segala urusan dalam rumah tangga hanya untuk Allah. Mulai hari ini, ubah cara berpikir kita, lakukan semua karena Allah. Maka Allah akan menjaga kita, kata Ustadz Adi Hidayat.
Di antara hal yang mengganggu keharmonisan rumah tangga adalah nusyuz. Nusyuz adalah istilah dalam fiqih munakahat yang berkaitan erat dengan istri. Nusyuz-nya istri adalah tidak taat kepada suami dalam perkara yang wajib dilakukan.
Suami harus pengertian dan saling memahami dengan tidak memberikan pekerjaan di luar kemampuan. Suami harus memiliki sifat tenggang rasa dan timbang diri.
Istri wajib memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Yakni menjaga apa yang wajib atas mereka untuk menjaganya ketika para suami mereka tidak ada, seperti menjaga diri, kehormatan, anak-anak, rumah, dan harta.
Seorang sahabat bernama Salman al-Farisi mempunyai adik perempuan yang menikah dengan Abu Dzar al-Ghifari, satu hari Salman datang menengok adiknya di rumah Abu Dzar dan mendapati penampilan adiknya tidak rapi.
Seorang suami memiliki kewajiban menggauli istrinya dengan baik. Jika tanggung jawab sudah terabaikan, maka lahirlah ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Setiap pasangan punya carany masing-masing dalam menunjukkan rasa cintanya, hal itu biasa disebut bahasa cinta. Berbeda karakter berbeda pula bahasa cinta yang diungkapkan.