Dosa kecil kerap dianggap sepele. Padahal, jika dilakukan terus-menerus, ia menumpuk dan membinasakan. Dari obrolan ringan hingga kebiasaan sosial, yang kecil bisa menjadi api besar.
Ayat itu bukan sekadar peringatan, melainkan vonis teologis: mereka yang berani mengada-ada atas nama Tuhan, boleh jadi mendapat sedikit kesenangan dunia, tapi kesudahannya hanya siksa dan kehinaan.
Mayoritas ulama, mulai dari kalangan fuqaha klasik hingga otoritas kontemporer, cenderung memberi ruang. Syaratnya: pelaku zina benar-benar bertobat dengan taubat nasuha.
Kali ini kita membahas takfir. Menurut Quraish, untuk menutup dosa dengan pekerjaan tertentu, Al-Quran juga menggunakan istilah takfir. Kata ini, terambil dari kata kaffara yang berarti menutup.
Apakah wajib taubat atas dosa-dosa kecil seperti atas dosa-dosa besar? Karena ia didapati terhapuskan secara otomatis dengan melakukan taubat atas dosa-dosa besar.
Syirik, dosa terbesar dalam Islam, bukan sekadar menyembah berhala, tetapi juga ketergantungan pada selain Allah. Meski seseorang rajin beribadah, sikap syirik bisa muncul dalam keseharian. Bertauhid membutuhkan perjuangan besar, namun Allah menjanjikan pengampunan bagi mereka yang bertobat dengan tulus.
Tenaga Ahli Bidang KUB Dewan Da'wah ini menuturkan, jika dalam hati kita ingin berbicara kotor dan melakukan perbuatan yang tidak mengenakan orang lain, sebaiknya diurungkan dan kembali beristigfar.
Fitrah manusia adalah menjalani kehidupan sesuai dengan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Itulah alasan manusia seringkali menyesal ketika berbuat dosa.
Dia menambahkan, Allah juga akan tidak akan meremehkan dan menerima amalan hamba-Nya sekecil apapun. Terlebih bila dilakukan dengan ikhlas tanpa pamrih karena Allah SWT, maka akan mendapat pahala yang sangat besar.