Pakar Ekonomi Syariah, Dr. Imam Teguh Saptono, mengatakan, resesi ekonomi 2023 akan berdampak langsung bagi pendapatan negara dan perekonomian masyarakat. Dampak paling mudah dilacak, semua bentuk pembiayaan dalam bentuk dolar akan mengalami kenaikan.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas berpesan agar masyarakat tetap menjaga optimisme dan sabar menghadapi situasi krisis. Hal itu mengingat kenaikan harga kebutuhan pokok hingga fenomena PHK massal yang mulai terjadi.
Dunia memang tak sedang baik-baik saja. Ancaman resesi ekonomi di sejumlah negara, masih terhambatnya pasokan energi dunia, harga pangan dan pupuk yang terus melonjak, naiknya inflasi serta suku bunga tinggi.
Krisis ekonomi seperti pandemi dan ancaman resesi 2023 pernah terjadi di zaman Nabi SAW. Salah satu kunci penyelesaiannya yakni dengan bertawakkal ke Allah SWT.
Presiden Jokowi mengimbau, seluruh instansi pemerintah harus memiliki perasaan yang sama terkait krisis ekonomi (sense of crisis) dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang tengah bergejolak. Sehingga, dampaknya dapat diantisipasi di berbagai sektor.
Pakar Ekonomi sekaligus Rektor Universitas Widya Mataram, Prof Edy Suandi Hamid, menilai ekonomi syariah atau ekonomi Islam menjadi salah satu tawaran alternatif dalam menghadapi krisis.
Dosen Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai masyarakat tidak perlu takut menghadapi krisis ekonomi. Dia menilai krisis itu harus dilihat sebagai peluang.
Menurut Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), negara-negara di dunia sudah punya pengalaman menghadapi resesi. Dia menilai resesi itu hanya bersifat sementara. Meski begitu, negara-negara di dunia harus tetap berusaha.
Direktur Center of Economic And Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, memprediksi 2023 akan mengalami resesi global. Dunia diramal resesi tahun depan juga disampaikan berbagai lembaga.
Menurut Jokowi, Indonesia harus optimis meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa di tahun ini terasa sulit, dan tahun depan akan gelap.
Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan situasi global semakin memburuk. Hal itu diikuti resesi ekonomi global yang kemungkinan besar bakal terjadi serta dampak dari perang Rusia-Ukraina yang membahayakan keamanan internasional.
Mantan Menteri Keuangan RI, Muhammad Chatib Basri, menilai Indonesia tidak akan mengalami resesi. Meski begitu, pemerintah Indonesia mesti melakukan langkah antisipasi untuk menghadapi situasi saat ini.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menilai Indonesia mampu tumbuh di kuartal kedua pada 2022. Namun Indonesia harus mewaspasai 3 sumber gejolak perekonomian.