Pendiri Sirah Community Indonesia (SCI), Ustadz Asep Sobari, mengungkapkan sifat dasar Muhammad sebelum diangkat menjadi nabi dan rasul. Muhammad memiliki sifat kepedulian dan kasih sayang terhadap lingkungan sekitarnya.
Ketika datang pada saat-saat terakhir kehidupan Rasulullah SAW, banyak riwayat yang beredar tentang ucapan terakhir beliau. Salah satu yang paling populer adalah beliau menyebut umatnya, Ummati, ummati, ummatin
Abu Dzar Al-Ghifar merupakan sahabat Rasulullah pada masa awal dakwah Islam di Mekkah. Dia sahabat yang terkenal memiliki kehidupan sederhana dan kritis terhadap orang kaya.
Jika ditimbang iman Abu Bakar dengan seluruh penduduk bumi, maka iman Abu Bakar masih lebih berat. Abu Bakar berasal dari Bani Taim. Dia merupakan seorang tokoh yang dipandang mulia oleh Bani Quraisy.
Umm Ayman atau dikenal juga dengan Barakah adalah seorang wanita yang berasal dari Abisinia. Dia merupakan pelayan Abdullah bin Abdil Muthalib, ayah Nabi Muhammad SAW.
Salah satu keindahan ajaran Islam adalah kasih sayang, bahkan terhadap pelaku maksiat sekalipun. Umat Islam tidak diperbolehkan mencela orang yang dihukum karena bermaksiat, tapi dianjurkan untuk mendoakan mereka.
Da'i kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) mengatakan, adab merupakan ajaran mulia yang harus dimilliki setiap muslim. Contoh terbaik dalam hal ini tentu Rasulullah SAW yang merupakan manusia paling beradab di muka bumi. Begini adab Rasulullah dan orang-orang yang dekat dengannya.
Dutch Social Insurance Bank (SVB) merilis data, nama Muhammad diberikan kepada 671 bayi laki-laki. Data tersebut juga menyebutkan, Nuh menjadi nama teratas dengan 871 untuk bayi laki-laki baru lahir.
Pohon besar ini diyakini pernah menjadi tempat berteduh Nabi Muhammad SAW. Di bawah pohon itu pula Muhammad kecil pernah bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Bahira. Saat itu, Muhammad kecil tengah dalam perjalanan dagang bersama sang paman, Abu Thalib, ke Syam.