Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 48 mengungkap peran penting Al-Quran sebagai pembenar kitab-kitab sebelumnya. Allah menurunkan Al-Quran sebagai kitab terakhir yang sempurna, menjadi hakim dan saksi atas kitab terdahulu. Umat Islam diperintahkan berlomba dalam kebaikan sesuai syariat yang ditetapkan.
Surah Thaha, salah satu surah Makkiyah yang turun setelah Maryam, menyimpan keistimewaan luar biasa sebagai pembawa berkah. Membacanya secara istiqomah dijanjikan mendapat catatan amal di tangan kanan, kemudahan urusan, pelembut hati, dan cinta khusus dari Allah. Manfaatnya mencakup kehidupan dunia dan akhirat.
Maksud dari yang pertama kali ditulis bukan berarti yang pertama kali turun, tetapi pertama ditulis sebagai mushaf Al-Qur'an. Serta dibaca untuk mengawali tuntunan setiap salat dan setelah doa iftitah.
Seorang ahli fiqh dalam Madzhab Syafi'i, Imam Al-Wahidi menjelaskan asbabun nuzul diturunkannya ayat Al-Qur'an akan memberikan pemahaman baik tekstual, maupun kontekstual terhadap suatu ayat.
Allah menurunkan Al Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber ajaran umat Islam dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Al-Qur'an menjadi satu-satunya wahyu Allah Ta'ala yang masih terjaga hingga kini.
Ayat-ayat yang turun dalam periode Makkah ini kemudian disebut Makkiyah yang berjumlah 4.726 ayat dan terdiri dari 89 surat. Sedangkan ayat-ayat yang turun dalam periode Madinah disebut Madaniyah yang berjumlah 1.510 ayat dan terdiri dari 25 surat.
Asbabun nuzul merupakan sesuatu yang terjadi serta berkaitan dengan turunnya ayat Alquran yang fungsinya sebagai penjelas hukum ketika peristiwa itu terjadi.
Pada saat yang sama, kafir Quraisy menghendaki dengan adanya sinkretisme ini terciptanya nuansa toleransi agar masing-masing melaksanakan ajaran agama dan kepercayaannya tanpa saling mengganggu.