Badai Diprediksi Terjang Jakarta, Pj Gubernur Imbau Karyawan WFH
Muhajirin
Selasa, 27 Desember 2022 - 15:40 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022) (Dok Humas DKI)
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau kantor-kantor perusahaan swasta untuk menerapkan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi karyawannya. Imbauan itu disampaikan mengingat prediksi cuaca ekstrem disertai badai yang bakal terjadi di Jabodetabek.
"Itu parsial kita imbau. Kalau tadi ada bencana puting beliung, bisa melalui PPID (pejabat pengelola informasi dan dokumentasi) menjelaskan dan mengkondisikan masing-masing karyawan swasta untuk bisa WFH guna menghindari kemacetan, bencana, pemborosan dan lainnya," ujar Heru dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022).
Baca Juga: Peneliti BRIN: Ada Hujan Ekstrem dan Badai Dahsyat 28 Desember 2022
Kehadiran Heru ke Graha BNPB untuk mengantisipasi datangnya cuaca ekstrem disertai badai di Jakarta yang kemungkinan bakal disertai banjir.
"Terkait dengan bencana banjir nanti, kami bersama Kepala BNPB, mungkin akan ada dua atau tiga titik yang langsung tinjau pada Januari (2023). Berikutnya, bekerja sama dengan BMKG untuk bisa memetakan berbagai titik (potensi bencana) berikutnya," ujar Heru.
"Itu parsial kita imbau. Kalau tadi ada bencana puting beliung, bisa melalui PPID (pejabat pengelola informasi dan dokumentasi) menjelaskan dan mengkondisikan masing-masing karyawan swasta untuk bisa WFH guna menghindari kemacetan, bencana, pemborosan dan lainnya," ujar Heru dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022).
Baca Juga: Peneliti BRIN: Ada Hujan Ekstrem dan Badai Dahsyat 28 Desember 2022
Kehadiran Heru ke Graha BNPB untuk mengantisipasi datangnya cuaca ekstrem disertai badai di Jakarta yang kemungkinan bakal disertai banjir.
"Terkait dengan bencana banjir nanti, kami bersama Kepala BNPB, mungkin akan ada dua atau tiga titik yang langsung tinjau pada Januari (2023). Berikutnya, bekerja sama dengan BMKG untuk bisa memetakan berbagai titik (potensi bencana) berikutnya," ujar Heru.