SIG Catatkan Laba Rp472 Miliar pada Kuartal Pertama 2024
Tim langit 7
Rabu, 01 Mei 2024 - 13:58 WIB
ilustrasi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mencatat, selama kuartal I tahun 2024 volume penjualan mencapai 9,18 juta ton dengan pendapatan Rp8,38 triliun. Sedangkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp472 miliar.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2024. Terutama segmen semen kantong (ritel) yang berkontribusi sekitar 70% dari total pendapatan SIG.
“Kondisi ini berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SIG. Di sisi lain, SIG berhasil meningkatkan volume penjualan pada segmen curah (proyek dan business to business) dan ekspor,” katanya, Rabu (1/5/2024).
Baca juga:Delapan UKM Binaan SIG Sukses Gantikan Sparepart Impor di Pabrik Semen
Menurutnya, SIG mampu menjaga profitabilitas melalui berbagai program pengelolaan biaya dan operational excellence. Sehingga beban pokok pendapatan tercatat turun 4,9% secara tahunan dan beban usaha tercatat 4,3% lebih rendah dari tahun lalu. Di samping inisiatif efisiensi biaya, SIG juga berfokus pada pengelolaan arus kas sehingga kondisi likuiditas dan solvabilitas dapat terjaga.
“Upaya-upaya tersebut mendukung kemampuan SIG untuk dapat meminimalkan dampak kontraksi permintaan semen, sehingga SIG dapat mempertahankan margin EBITDA sebesar 20,7% dan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp472 miliar pada kuartal I tahun 2024,” kata Vita Mahreyni.
Ke depan, Vita Mahreyni menyampaikan, SIG optimis industri semen domestik masih memiliki prospek yang baik. Hal ini didorong oleh permintaan semen untuk pengembangan properti dan perumahan menyusul backlog pembangunan perumahan nasional yang mencapai 12,75 juta unit.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2024. Terutama segmen semen kantong (ritel) yang berkontribusi sekitar 70% dari total pendapatan SIG.
“Kondisi ini berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SIG. Di sisi lain, SIG berhasil meningkatkan volume penjualan pada segmen curah (proyek dan business to business) dan ekspor,” katanya, Rabu (1/5/2024).
Baca juga:Delapan UKM Binaan SIG Sukses Gantikan Sparepart Impor di Pabrik Semen
Menurutnya, SIG mampu menjaga profitabilitas melalui berbagai program pengelolaan biaya dan operational excellence. Sehingga beban pokok pendapatan tercatat turun 4,9% secara tahunan dan beban usaha tercatat 4,3% lebih rendah dari tahun lalu. Di samping inisiatif efisiensi biaya, SIG juga berfokus pada pengelolaan arus kas sehingga kondisi likuiditas dan solvabilitas dapat terjaga.
“Upaya-upaya tersebut mendukung kemampuan SIG untuk dapat meminimalkan dampak kontraksi permintaan semen, sehingga SIG dapat mempertahankan margin EBITDA sebesar 20,7% dan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp472 miliar pada kuartal I tahun 2024,” kata Vita Mahreyni.
Ke depan, Vita Mahreyni menyampaikan, SIG optimis industri semen domestik masih memiliki prospek yang baik. Hal ini didorong oleh permintaan semen untuk pengembangan properti dan perumahan menyusul backlog pembangunan perumahan nasional yang mencapai 12,75 juta unit.