OJK Dorong Lahirnya Raksasa Baru di Perbankan Syariah, Akuisisi BTN Jadi Pintu Masuk
Tim langit 7
Senin, 16 Juni 2025 - 15:02 WIB
OJK Dorong Lahirnya Raksasa Baru di Perbankan Syariah, Akuisisi BTN Jadi Pintu Masuk
LANGIT7.ID–Jakarta;Ambisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menciptakan raksasa baru di industri perbankan syariah kini memasuki tahap nyata. Melalui dorongan konsolidasi yang agresif, OJK menargetkan terbentuknya tiga hingga lima bank syariah dengan skala bisnis setara Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam jangka menengah.
Salah satu inisiatif strategis yang sedang berjalan adalah proses akuisisi PT Bank Victoria Syariah oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN agar dapat berdiri sebagai Bank Umum Syariah (BUS) yang mandiri.
Persetujuan awal atas rencana akuisisi tersebut sudah diberikan oleh OJK pada Januari 2025. “Kami telah memberikan persetujuan awal atas rencana akuisisi PT Bank Victoria Syariah oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada Januari 2025,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae dalam keterangannya dikutip Senin (16/6/2025).
Hingga pertengahan Juni 2025, proses persetujuan akuisisi telah memasuki tahap akhir dan ditargetkan segera rampung. Setelah proses transaksi tuntas, BTN akan mengalihkan seluruh hak dan kewajiban UUS miliknya kepada Bank Victoria Syariah. Bank tersebut nantinya akan berevolusi menjadi entitas BUS baru dan mulai beroperasi pada 2026.
Dalam konteks yang lebih luas, OJK melihat konsolidasi sebagai kunci pertumbuhan industri. Sejalan dengan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia 2023–2027, upaya spin off dan merger diyakini akan menciptakan BUS yang sehat dan berdaya saing tinggi.
“Target jangka menengahnya adalah terciptanya setidaknya 3 hingga 5 bank syariah dengan skala bisnis yang sebanding dengan Bank Syariah Indonesia (BSI),” tambah Dian.
Kebijakan ini tak hanya menyasar BTN, tetapi juga menjadi seruan terbuka bagi bank-bank lain agar ikut memperkuat struktur industri syariah nasional. Harapannya, pangsa pasar syariah bisa menembus 10 persen dari keseluruhan industri perbankan di Indonesia, sekaligus meningkatkan ekspansi usaha dan memperkokoh kepercayaan publik terhadap sistem keuangan syariah.
Salah satu inisiatif strategis yang sedang berjalan adalah proses akuisisi PT Bank Victoria Syariah oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN agar dapat berdiri sebagai Bank Umum Syariah (BUS) yang mandiri.
Persetujuan awal atas rencana akuisisi tersebut sudah diberikan oleh OJK pada Januari 2025. “Kami telah memberikan persetujuan awal atas rencana akuisisi PT Bank Victoria Syariah oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada Januari 2025,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae dalam keterangannya dikutip Senin (16/6/2025).
Hingga pertengahan Juni 2025, proses persetujuan akuisisi telah memasuki tahap akhir dan ditargetkan segera rampung. Setelah proses transaksi tuntas, BTN akan mengalihkan seluruh hak dan kewajiban UUS miliknya kepada Bank Victoria Syariah. Bank tersebut nantinya akan berevolusi menjadi entitas BUS baru dan mulai beroperasi pada 2026.
Dalam konteks yang lebih luas, OJK melihat konsolidasi sebagai kunci pertumbuhan industri. Sejalan dengan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia 2023–2027, upaya spin off dan merger diyakini akan menciptakan BUS yang sehat dan berdaya saing tinggi.
“Target jangka menengahnya adalah terciptanya setidaknya 3 hingga 5 bank syariah dengan skala bisnis yang sebanding dengan Bank Syariah Indonesia (BSI),” tambah Dian.
Kebijakan ini tak hanya menyasar BTN, tetapi juga menjadi seruan terbuka bagi bank-bank lain agar ikut memperkuat struktur industri syariah nasional. Harapannya, pangsa pasar syariah bisa menembus 10 persen dari keseluruhan industri perbankan di Indonesia, sekaligus meningkatkan ekspansi usaha dan memperkokoh kepercayaan publik terhadap sistem keuangan syariah.
(lam)