Hadapi Tantangan Industri 4.0, Universitas Siber Muhammadiyah Siap Beroperasi
Muhajirin
Rabu, 06 Oktober 2021 - 22:12 WIB
Peluncuran Universitas Siber Muhammadiyah di Yogyakarta (foto: Dok PP Muhammadiyah)
Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu) resmi mendapat Surat Keputusan Izin Operasional dari Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi No.430/E/0/2021. Surat izin itu sudah keluar pada Kamis (30/9/2021) dan di-launching pada Rabu (6/10/2021) di Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menjelaskan, Muhammadiyah butuh melewati jalan panjang untuk mendapatkan surat izin tersebut. Ia tak ingin instan dan menerobos, sehingga semua jalur dilewati secara resmi, legal, objektif, dan mengikuti sistem. Jalur itu sudah menjadi tradisi di Muhammadiyah.
Universitas SiberMu merupakan mandat negara kepada Muhammadiyah untuk mengisi ruang baru sebagai irisan revolusi industri 4.0. Ini merupakan langkah konkret dalam menyambut era revolusi industri 4.0.
Bisa dibilang, pendirian Universitas SiberMu bukan dengan ‘tangan kosong’, sebab Muhammadiyah sangat berpengalaman dalam membangun lembaga pendidikan. Haedar memastikan universitas tersebut dikelola dengan baik dan modern.
Melalui universitas tersebut, Haedar berharap akan ada reorientasi pemahaman umum mengenai dunia siber atau lebih dikenal dengan dunia maya. Konsep maya saat ini bisa dirumuskan dengan berdasarkan sesuatu yang bersifat realitas.
“Yakni dengan keberadaan dunia maya kita ini, bahwa dunia digital, online, dan dunia sistem informasi yang bersifat terobosan di revolusi 4.0 ini sesungguhnya sudah merupakan realitas baru. Ini sekaligus juga menyertakan kita berpikir secara ontologis yang baru,” kata Haedar dalam acara launching Universitas SiberMu, Rabu (6/10/2021).
Kini, Universitas SiberMu sudah siap menerima mahasiswa baru. Pimpinan Universitas SiberMu, Bambang Riyanta, membeberkan beberapa program studi yang ada di universitas tersebut. Di antaranya Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Hukum, Administrasi Kesehatan, Akuntansi, dan Manajemen.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menjelaskan, Muhammadiyah butuh melewati jalan panjang untuk mendapatkan surat izin tersebut. Ia tak ingin instan dan menerobos, sehingga semua jalur dilewati secara resmi, legal, objektif, dan mengikuti sistem. Jalur itu sudah menjadi tradisi di Muhammadiyah.
Universitas SiberMu merupakan mandat negara kepada Muhammadiyah untuk mengisi ruang baru sebagai irisan revolusi industri 4.0. Ini merupakan langkah konkret dalam menyambut era revolusi industri 4.0.
Bisa dibilang, pendirian Universitas SiberMu bukan dengan ‘tangan kosong’, sebab Muhammadiyah sangat berpengalaman dalam membangun lembaga pendidikan. Haedar memastikan universitas tersebut dikelola dengan baik dan modern.
Melalui universitas tersebut, Haedar berharap akan ada reorientasi pemahaman umum mengenai dunia siber atau lebih dikenal dengan dunia maya. Konsep maya saat ini bisa dirumuskan dengan berdasarkan sesuatu yang bersifat realitas.
“Yakni dengan keberadaan dunia maya kita ini, bahwa dunia digital, online, dan dunia sistem informasi yang bersifat terobosan di revolusi 4.0 ini sesungguhnya sudah merupakan realitas baru. Ini sekaligus juga menyertakan kita berpikir secara ontologis yang baru,” kata Haedar dalam acara launching Universitas SiberMu, Rabu (6/10/2021).
Kini, Universitas SiberMu sudah siap menerima mahasiswa baru. Pimpinan Universitas SiberMu, Bambang Riyanta, membeberkan beberapa program studi yang ada di universitas tersebut. Di antaranya Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Hukum, Administrasi Kesehatan, Akuntansi, dan Manajemen.