JAFF 2025 Resmi Dibuka, Menbud Fadli Zon Dorong Penguatan Ekosistem dan Arsip Film Indonesia
Tim langit 7
Ahad, 30 November 2025 - 10:24 WIB
JAFF 2025 Resmi Dibuka, Menbud Fadli Zon Dorong Penguatan Ekosistem dan Arsip Film Indonesia
LANGIT7.ID-Jakarta;Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon Membuka secara resmi Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau JAFF 2025 yang diselenggarakan di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, Universitas Gajah Mada. Mengusung tema “Transfiguration”, festival film terbesar di Indonesia yang berfokus pada perkembangan sinema Asia dan berkontribusi signifikan terhadap perkembangan sinema Indonesia ini telah memasuki tahun ke-20. JAFF 2025 akan digelar selama delapan hari ke depan, 29 November s.d. 6 Desember 2025 dan akan menyajikan 227 film dari 43 negara.
Menbud Fadli Zon dalam sambutannya menyebutkan tema “Transfiguration” mencerminkan semangat transformasi dan kedewasaan ekosistem sinema Asia, termasuk Indonesia. “Tema ini menggambarkan bagaimana karya budaya, kreativitas, dan inovasi sinema terus berevolusi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (30/11/2025).
Menurut Menbud Fadli Zon, JAFF yang telah memasuki tahun penyelenggaraan ke-20 ini dinilai sebagai bukti konsistensi komunitas dan ekosistem film dalam merawat ruang dialog budaya melalui sinema. Sejak pertama kali digelar pada 2006, JAFF telah berkembang dari sebuah inisiatif komunitas menjadi institusi budaya yang berpengaruh dalam perkembangan sinema Asia.
“Tahun ini JAFF menghadirkan 227 film dari 43 negara dengan 894 karya yang masuk. Ini menjadi sinyal kuat bahwa ekosistem film Indonesia dan Asia terus tumbuh, serta bahwa dunia semakin percaya pada kualitas kurasi dan kekayaan budaya kita,” tambahnya.
Menteri juga menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara megadiversity dengan lebih dari 1.340 kelompok etnis dan 718 bahasa daerah, dan di tengah keragaman yang begitu luas, sinema memainkan peran strategis yang dapat menggambarkan keberagaman budaya Indonesia, mendokumentasikan ingatan kolektif kita, serta mengenalkan identitas Indonesia kepada dunia.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan warisan budaya Indonesia secara optimal. Komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan terhadap industri film nasional, termasuk penguatan kolaborasi multipihak.
Sepanjang tahun 2025, Indonesia mencatatkan produksi 150 film, dengan 144 di antaranya tayang di bioskop nasional. Ekosistem pemutaran film juga terus berkembang dengan keberadaan 458 bioskop dan 2.258 layar. Per November 2025, jumlah penonton film Indonesia tercatat lebih dari 75 juta, dengan pangsa pasar nasional mencapai sekitar 70 persen.
Menbud Fadli Zon dalam sambutannya menyebutkan tema “Transfiguration” mencerminkan semangat transformasi dan kedewasaan ekosistem sinema Asia, termasuk Indonesia. “Tema ini menggambarkan bagaimana karya budaya, kreativitas, dan inovasi sinema terus berevolusi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (30/11/2025).
Menurut Menbud Fadli Zon, JAFF yang telah memasuki tahun penyelenggaraan ke-20 ini dinilai sebagai bukti konsistensi komunitas dan ekosistem film dalam merawat ruang dialog budaya melalui sinema. Sejak pertama kali digelar pada 2006, JAFF telah berkembang dari sebuah inisiatif komunitas menjadi institusi budaya yang berpengaruh dalam perkembangan sinema Asia.
“Tahun ini JAFF menghadirkan 227 film dari 43 negara dengan 894 karya yang masuk. Ini menjadi sinyal kuat bahwa ekosistem film Indonesia dan Asia terus tumbuh, serta bahwa dunia semakin percaya pada kualitas kurasi dan kekayaan budaya kita,” tambahnya.
Menteri juga menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara megadiversity dengan lebih dari 1.340 kelompok etnis dan 718 bahasa daerah, dan di tengah keragaman yang begitu luas, sinema memainkan peran strategis yang dapat menggambarkan keberagaman budaya Indonesia, mendokumentasikan ingatan kolektif kita, serta mengenalkan identitas Indonesia kepada dunia.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan warisan budaya Indonesia secara optimal. Komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan terhadap industri film nasional, termasuk penguatan kolaborasi multipihak.
Sepanjang tahun 2025, Indonesia mencatatkan produksi 150 film, dengan 144 di antaranya tayang di bioskop nasional. Ekosistem pemutaran film juga terus berkembang dengan keberadaan 458 bioskop dan 2.258 layar. Per November 2025, jumlah penonton film Indonesia tercatat lebih dari 75 juta, dengan pangsa pasar nasional mencapai sekitar 70 persen.