McEnroe Bela Djokovic, Atas Alasan Apa Penonton Mencemooh Peraih 24 Grand Slam?

LANGIT7.ID-London; John McEnroe memuji Novak Djokovic karena mengkritik penonton Wimbledon, dengan mengatakan bahwa pemain Serbia itu telah dihina setidaknya 100 kali dalam karirnya.

Legenda tenis itu mengatakan kemampuan Djokovic untuk menghadapi "panas terburuk" adalah alasan mengapa ia menjadi pemain terhebat sepanjang masa.

Djokovic berbicara menentang para penggemarnya setelah kemenangannya di putaran keempat Wimbledon, mengklaim bahwa mereka menggunakan teriakan nama belakang lawannya Holger Rune sebagai "alasan untuk mencemooh".

Juara Grand Slam 24 kali itu bersikeras bahwa kebisingan – dengungan yang memanjangkan vokal pertama dalam nama belakang Rune – dirancang untuk membuatnya marah.

McEnroe, yang memenangi tujuh turnamen utama tunggal, sependapat dengan petenis Serbia berusia 37 tahun itu.

Ketika ditanya oleh presenter Clare Balding di BBC TV tentang apa yang akan dia katakan kepada Djokovic, pria Amerika berusia 65 tahun itu menjawab: "Bagus sekali."

McEnroe menambahkan: "Tidakkah Anda berpikir setidaknya ada 100 pertandingan selama 10-15 tahun terakhir di mana Djokovic tidak dihormati. Bukankah Djokovic pemain yang sangat bagus?


"Apa yang telah dia lakukan sehingga begitu buruk melihat Djokovic? Sebutkan sesuatu. Apa itu, dia menginginkannya? Dia berkompetisi sekuat siapa pun yang pernah berkompetisi? Apakah karena penampilannya, dari mana asalnya?

Dia seperti Darth Vader dibandingkan dengan dua pemain tenis paling berkelas yang pernah kita lihat - Rafael Nadal dan Roger Federer.

"Siapa yang bisa dibandingkan dengan mereka dalam hal apa yang mereka bawa ke meja? Tidak ada - dan kemudian orang ini Djokovic merusak pestanya.

“Sejauh ini, dia adalah pemain yang pernah mengalami kondisi terburuk dan itulah mengapa menurut saya dia adalah pemain terhebat yang pernah bermain.”

Djokovic mengenakan topeng karakter Darth Vader, penjahat dari film fiksi ilmiah Star Wars, saat berjalan ke pertandingan pada tahun 2012, mengenang pada tahun 2022 bagaimana "itulah diri saya sendiri di masa muda yang gila".

*Djokovic tumbuh subur dari energi konfrontasi'*

Bagi siapa pun yang ingin membuat Djokovic marah, ada konsekuensinya. Faktanya, dia mungkin ingin Anda melakukan itu.

Mengakhiri juara Wimbledon tujuh kali itu, seperti yang dilakukan oleh beberapa penggemar Lapangan Tengah secara tidak sengaja atau disengaja pada hari Senin, tampaknya semakin mengobarkan keinginannya yang tak terpuaskan untuk sukses.

"Jika ada orang di antara penonton yang mencoba memusuhi dia dan ingin Rune menang - itu hal terburuk yang bisa Anda lakukan," kata mantan semifinalis Wimbledon Tim Henman kepada BBC Sport.

“Dia menyukai konfrontasi. Dia memanfaatkan energi itu. Dan dia bermain lebih baik. Dia menghancurkan Rune."

"Jika Anda ingin mencoba dan mengganggu penampilan Djokovic, Anda sebaiknya duduk diam saja." katanya.

Pada hari Rabu, Djokovic kembali ke slot malam yang sama di Centre Court untuk pertandingan perempat final melawan pemain Australia Alex de Minaur.

Henman menilai reaksi penonton terhadap Djokovic akan "hebat" dan yakin drama Senin malam itu tidak akan berdampak apa pun pada atmosfer.

"Pada usia 37 tahun, dan dengan apa yang telah dicapai Djokovic, saya menyukai semangat, rasa lapar, dan keinginan untuk menang. Itu brilian," kata mantan pemain nomor satu Inggris itu.

Selama bertahun-tahun, kita sering melihat Djokovic memanfaatkan energi negatif untuk menghasilkan permainan terbaiknya.

Menjadi pemberontak dengan suatu tujuan adalah seberapa banyak yang percaya dia menyukainya.

“Saya pikir dia ingin mendengar ejekan – itu membuatnya bermain lebih baik,” kata mantan finalis Wimbledon Mark Philippoussis.

“Jika saya memainkannya, saya hanya akan memberinya pujian di akhir pertandingan. Saya tidak ingin mengganggu orang itu, itu sudah pasti.”

Nenad Zimonjic, yang digambarkan Djokovic sebagai "kakak", memberikan pandangan yang sedikit berbeda.

Mantan juara ganda Wimbledon Zimonjic menghabiskan waktu sebagai rekan setim Djokovic di Piala Davis dan juga menjadi bagian dari tim pelatihnya awal tahun ini.

“Saya pikir dia lebih suka jika penonton mendukungnya,” kata pria Serbia berusia 48 tahun itu kepada BBC Sport.

"Tetapi dia juga menemukan cara untuk menggunakannya sebaliknya."(*/saf/bbc)