Southgate Peringatkan Inggris Harus 'Sempurna Secara Taktis' untuk Mengalahkan Spanyol di Final

LANGIT7.ID-, Jakarta- - Gareth Southgate yakin Inggris memiliki karakter dan pengetahuan yang cukup untuk bermain "sempurna secara taktis". Hal ini penting untuk menjadi juara Eropa dengan mengalahkan Spanyol pada Senin mendatang, dini hari.

Southgate, yang waspada karena tim Luis de la Fuente memiliki satu hari tambahan untuk persiapan final di Berlin, tidak meremehkan besarnya tugas yang menanti Inggris. Timnya berhasil mencapai final turnamen besar pertama mereka di luar negeri berkat kemenangan atas Belanda pada hari Rabu.

Spanyol adalah favorit dan Southgate hanya menunjukkan rasa hormat kepada lawan yang telah memainkan sepak bola terbaik di Euro 2024. Namun, Southgate memiliki tim yang sudah berpengalaman. Dia mengatakan telah belajar dari kekalahan Inggris melawan Italia di final tiga tahun lalu. Meski begitu, pelatih berusia 53 tahun itu tidak setuju dengan anggapan bahwa kurangnya pengalaman Spanyol bisa menjadi kelemahan.

"Mereka sudah memenangkan beberapa trofi," katanya. "Mereka tim yang sangat bagus. Mari kita lihat situasinya dengan benar. Kami harus sempurna untuk memenangkan pertandingan ini dan kami harus mengeluarkan semua yang kami miliki dari dalam diri kami."

"Kami memiliki pemain yang telah bermain di banyak pertandingan besar, jadi mereka akan tahu apa yang diperlukan pada malam hari. Tapi dalam dua hari ke depan, kami harus mempersiapkan diri dengan sempurna karena waktunya sangat singkat."

Southgate berharap semangat Inggris, yang ditunjukkan oleh Ollie Watkins yang masuk sebagai pemain pengganti dan mencetak gol penentu kemenangan melawan Belanda, akan memberi mereka peluang untuk memenangkan trofi besar pertama tim nasional pria sejak Piala Dunia 1966. Namun, dia tahu betapa sulitnya menghentikan Spanyol.

"Mereka pantas menjadi favorit atas apa yang telah mereka lakukan di turnamen ini," katanya, juga menyoroti bahwa pemenang semifinal yang bermain lebih dulu telah memenangkan tiga Euro terakhir.

"Mereka telah menjadi tim terbaik. Mereka memiliki satu hari lebih lama dan dalam tiga final terakhir hal itu cukup signifikan, jadi kami harus memastikan pemulihan kami tepat. Secara taktis, kami harus sempurna karena mereka tim yang sangat bagus."



"Tapi kami di sini. Para pemain telah menunjukkan kebersamaan dan semangat. Ollie siap untuk momennya - dia telah berlatih seperti itu sepanjang turnamen dan semangatnya tidak pernah turun. Itu sangat kuat bagi mereka sebagai grup ketika para pemain pengganti terus memberikan dampak. Ada saat-saat mereka menjadi pembuat berita utama dan membuat perbedaan, dan itu sangat kuat."

Declan Rice mengatakan para pemain Inggris ingin memenangkan trofi ini untuk Southgate, yang telah berada di bawah tekanan besar sejak awal turnamen. "Ini akan menjadi final yang hebat dan malam yang luar biasa lainnya," kata gelandang itu. "Semoga kami bisa melakukannya. Tidak hanya untuk satu sama lain tetapi juga untuk pelatih. Dia pantas mendapatkannya."

Southgate, yang kontraknya berakhir pada Desember, menghadapi cemoohan suporter dan lemparan gelas bir plastik setelah hasil imbang Inggris melawan Slovenia di fase grup. "Ada banyak hal yang perlu dicerna, banyak yang ada dalam pikiran saya," katanya. "Saya senang untuk para pendukung di sini [di semifinal]. Mereka luar biasa. Ketika kami mendapat dukungan seperti sekarang, energi yang mereka bawa sangat besar."

Pelatih tersebut, yang akan memeriksa kondisi Kieran Trippier setelah bek itu keluar karena cedera selangkangan di babak pertama melawan Belanda, memuji asistennya, Steve Holland.

"Saya tidak bisa melakukannya tanpa dia," katanya. "Dia adalah penyeimbang yang fantastis bagi saya. Kekuatannya menutupi kelemahan saya. Dia sangat teliti dalam persiapannya. Kami telah tumbuh sangat dekat. Kepercayaan di antara kami sangat besar dan saya tidak bisa memiliki orang yang lebih baik di samping saya. Dia telah memenangkan Liga Champions [bersama Chelsea], dia telah memenangkan Liga Premier, semuanya. Dia adalah orang Inggris yang bangga seperti saya dan ada satu medali yang belum didapatkan."

Rice mengingat janjinya untuk mencicipi bir pertamanya jika Inggris memenangkan Euro terakhir. "Sejak saat itu saya sudah minum bir tapi saya mencampurnya dengan sedikit limun," katanya. "Jika kami menang, saya akan minum bir yang sebenarnya. Saya mungkin harus menutup hidung saya karena saya benci baunya."

"Sungguh malam yang luar biasa [melawan Belanda]. Sangat emosional dan berarti segalanya. Saya pernah berada di posisi ini sebelumnya dan rasanya sama bagusnya. Ketika Pangeran William datang ke St George's Park, dia mengatakan bahwa ini akan menjadi rollercoaster dan turnamen ini brutal. Itulah yang terjadi sejak menit pertama. Sekarang kami berada di final lain."